8 Mitos Tentang Eating Disorder yang Enggak Perlu Kita Percaya

By Indra Pramesti, Selasa, 27 Februari 2018 | 06:45 WIB
Jangan dipercaya, girls! (Indra Pramesti)

Menurut data dari National Eating Disorders Association (NEDA), binge eating disorder adalah jenis eating disorder yang paling berbahaya.

Meski begitu segala macam jenis eating disorder bisa mengakibatkan kematian, seperti bulimia, binge eating disorder, dan lain-lain

Menurut Dana Harron, PsyD, psikolog klinik di Washington DC, kebanyakan orang yang mengalami eating disorder justru enggak terlihat seperti mengalami gangguan makan akut, lho.

Justru kita harus lebih memperhatikan gejala-gejala yang enggak terlalu terlihat, seperti gelisah saat makan, menggunakan baju yang longgar-longgar, dan selalu ke kamar mandi setelah selesai makan.

Nyatanya enggak segampang itu lho  girls. Menurut Mysko, eating disorder jauh lebih rumit. Contohnya, penderita akan mengalami depresi, gelisah, trauma, hingga OCD. Untuk menyembuhkannya diperlukan bantuan dari ahli.

Eating disorder enggak hanya bisa dialami oleh cewek remaja aja seperti stigma yang sering berkembang. Kenyataanya, perempuan dan laki-laki dewasa, tua dan muda, atau suku apapun juga bisa mengalami gangguang makan ini.

Kita enggak seharusnya menyalahkan siapapun yang menderita eating disorder. Menurut National Eating Disorders Association sendiri, tidak ada bukti nyata yang menyebabkan seseorang bisa menderita eating disorder. Jadi kalau menemui kasus ini, kita enggak perlu mencari tahu penyebabnya girls, seblaiknya kita perlu lebih berkonsentrasi pada cara pemulihannya.

Mungkin kita bukan lulusan medis, tapi kita bisa membantu penderita eating disorder kok girls. Caranya adalah dengan memberi mereka semangat dan menyarankan mereka jika perlu menemui ahli untuk memulihkannya. (Seventeen.com)

(Baca juga: Dampak Menakutkan Dari Jerawat yang Enggak Banyak Kita Ketahui)