Dr. Streicher mengungkapkan biasanya penyebab benjolan yang muncul di area vagina adalah adanya kista pada kelenjar Bartholin. Kelenjar ini berukuran sebesar biji kacang polong yang terletak tepat di dalam bukaan vagina dan mengeluarkan cairan untuk melumasi vagina pada saat berhubungan seks.
Kista yang muncul ini secara pasti belum diketahui penyebabnya, tidak menimbulkan rasa sakit meski ukurannya beragam mulai dari ukuran kecil hingga sebesar buah anggur.
Namun, jika kista tersebut mulai bernanah, kita akan merasa sakit atau nyeri pada bagian tersebut. Jika mengalami hal ini, sebaiknya kita segera memeriksakan ke dokter untuk perawatan yang lebih tepat.
Penyebab lain munculnya benjolan vagina adalah karena masalah pada kondisi kulit kita seperti psoriasis dan eczema. Meski umumnya dua masalah ini menyebabkan kulit kering dan gatal-gatal, enggak menutup kemungkinan akan muncul benjolan juga.
Jika menemui kondisi ini, kita perlu segera menghubungi dermatologis untuk diagnosa dan tepat, serta mengecek penggunaan krim atau lotion yang digunakan, mengingat kulit pada bagian vagina sangat sensitif.
Selain itu, enggak hanya di wajah, area vagina kita juga bisa muncul jerawat. Dan ketika jerawat ini muncul, kita enggak perlu memencetnya karena bisa membuat si jerawat tumbuh membesar dan semakin sakit. (Cosmopolitan.com)
(Baca juga: Vagina Lembap Saat Menstruasi? Ini Cara Mengatasinya!)