Irene 'Red Velvet' Kena Kontroversi Karena Membaca Novel Feminis Born in 82, Kim Jiyoung

By Indah Permata Sari, Kamis, 29 Maret 2018 | 00:07 WIB
Kontroversi Novel Berjudul Kim Ji Young, Born 1982 yang Dibaca oleh Irene ‘Red Velvet’ (Indah Permata Sari)

Kim Ji Young masuk ke sekolah yang isinya adalah semua anak perempuan, dan selama sekolah, dia mengalami beberapa kejadian yang berkaitan dengan gender dan membuatnya merasa enggak nyaman serta marah.

Namun dia melupakannya selama bertahun-tahun. Kakaknya yang mengejar gelar sarjana di Pendidikan, karena orang tua mereka mengatakan bekerja di pendidikan adalah jalan yang baik bagi karir wanita.

Sedangkan Ji Young, menempuh pendidikan di ilmu Sastra, dan kerja di agensi hubungan masyarakat setelah lulus.

Setiap pagi, dia membuat secangkir kopi dan dibuatnya untuk para karyawan, bahkan juga meletakkannya di meja mereka masing-masing. Pada suatu ketika Ji Young hamil, dan setelah banyak pertimbangan dia berhenti bekerja. Lalu dia berselisih pendapat dengan ibunya dan juga suaminya, hampir di setiap topik pembicaraan.

(Baca juga : )

Novel ini ditulis oleh Cho Namjoo, dan di dalam novel juga dilampirkan catatan serta formulir yang diberikan oleh dokter mengenai stabilitas mental dari seorang Kim Ji Young.

Dilansir dari laman koreaboo.com, novel ini menunjukkan kesulitan halus (wanita) di mana dia harus bertahan. Buku ini memiliki “tujuan yang jelas untuk mencerahkan orang-orang yang enggak menyadari diskriminasi gender yang terjadi setiap hari.”

Buku ini masuk dalam list bestseller yang sudah terjual lebih dari 100,000 copies. Selain itu juga sempat ada pertimbangan untuk dijadikan versi filmnya.

Enggak hanya Irene saja idol yang membaca novel ini, dilansir dari laman koreaboo.com, RM ‘BTS pernah mengatakan kalau buku ini sangat membuatnya terkesan.

(Baca juga : )

Sooyung juga pernah mengatakan dalam realiy show-nya, kalau novel ini mmeberikan dampak yang dalam dan berarti baginya dan menginspirasi judul variety show solonya.

Satu hal yang kita ketahui dari hal ini adalah betapa keinginan untuk mengalami kesetaraan gender merupakan masalah global dan cewek serta cowok seharusnya saling bahu membahu untuk mewujudkannya.

Namun, beberapa cowok Korea malah menunjukkan sebaliknya, dengan sikap mereka terhadap buku yang dibaca Irene.

Ini bukan pertama kali. Beberapa bulan lalu, ketika Naeun 'Apink' upload foto casing hape bertuliskan Girls Can Do Anything, dia juga menerima kritikan karena menunjukkan sikap feminis.

Pertanyaannya, apa salahnya untuk menjadi feminis?