Bukan ‘Hungry’ Tapi ‘Hangry’. Ini Dia Penjelasannya Menurut Ahli Diet!

By Indra Pramesti, Senin, 14 Mei 2018 | 09:00 WIB
Pernah mengalaminya juga? (Indra Pramesti)

Setiap orang pasti pernah merasa lapar. Lagi terjebak kemacetan atau nunggu orang lama banget sampai kita kelaperan sendiri. Rasa lapar memang bisa memicu emosi lainnya, seperti marah-marah enggak jelas. Tapi benarkah emosi yang sering disebut ‘hangry’ ini benar nyatanya?

‘Hanger’ berasal dari perpaduan dua kata ‘hungry’ yang berarti lapar, dan ‘anger’ yang berarti kemarahan. Jika digabung, ‘hanger’ memiliki arti lapar yang memicu kemarahan. Emosi ini cuma bisa dirasain sama seseorang yang benar-benar merasa kelaparan banget.

Dalam sebuah episode Woman’s Hour di radio BBC, ‘hanger’ disebut sebagai emosi yang nyata yang bisa kita rasakan ketika lapar, sekaligus ada penjelasan secara ilmiah di baliknya.

Berikut adalah penjelasan Sophie Medlin, seorang dosen nutrisi dan ahli diet dari Kings College London dalam acara tersebut. Yuk disimak!

(Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Mengobati Sakit Punggung. Ternyata Enak Juga Lho!)

Menurut Medlin, ‘hanger’ terjadi ketika gula darah dalam tubuh mengalami penurunan, sehingga memicu kortisol (hormon stres) dan adrenalin semakin meningkat. Itulah mengapa kelaparan sering dikaitkan dengan kemarahan.

Neuropeptides yang memicu rasa lapar adalah zat yang sama, yang memicu rasa marah dan perilaku impulsif. Sehingga tubuh seseorang yang sedang kelaparan bisa mengalami respon fight-or-flight. Respon ini bisa menyebabkan kita tiba-tiba merasa panic dan stres. Demikian dipaparkan oleh Medlin.

Nah, karena ‘hanger’ umumnya dipicu sama gula darah yang rendah, cara terbaik buat mengatasinya adalah dengan emmerhatikan tipe makanan yang akan kita konsumsi. Misalnya, kalau kita makan makanan manis yang mengandung banyak karbo, maka kemungkinan besar kita akan mengalami penaikan gula darah. Akibatnya, kita bakal merasa grumpy  seakan-akan kita enggak pernah makan sama sekali.

Meskipun kemarahan (anger) sering diatasi dengan cara psikis, berbeda cerita dengan ‘hanger’. Karena cara paling tepat untuk mengatasi ‘hanger’ adalah dengan cara fisik yakni dengan memerhatikan makanan yang kita konsumsi.

Menurut Everyday Health, camilan terbaik adalah camilan yang bisa menstabilkan level gula darah kita, yakni camilan yang dikombinasikan dengan protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks. Camilan yang memiliki kandungan tersebut seperti, kacang poistachio, alpukat, humus, atau roti gandum bakar dengan peanut butter.