Apapun yang ditakutkan seseorang dengan OCD, dia akan berusaha untuk menghindari hal tersebut terjadi padanya dengan mengulangi kata-kata, frase, atau angka supaya ketakutan tersebut enggak menjadi kenyataan.
Misalnya seorang anak memiliki reputasi rajin belajar dan sering diolok temannya karena dia selalu belajar hingga tengah malam. Padahal selama belajar, anak tersebut lebih sering mengulang kata-kata tertentu secara berulang-ulang. Sempurna. 100. Sempurna. 100. Sempurna. 100.
Faktor menjadi korban bullying hingga korban dari orang tua yang abusif, bisa menjadikan seseorang memiliki kecenderungan tersebut.
- OCD Counting rituals
Seseorang dengan OCD yang memiliki kecenderungan menghitung biasanya merasa nyaman ketika dia mampu menghitung objek, menghitung angka sambil melakukan kegiatan.
Seperti diceritakan pada buku berjudul Kissing Doorknobs oleh Terry Spencer Hesser, tokoh anak perempuan berumur 11 tahun bernama Tara di buku tersebut memiliki OCD dengan kecenderungan suka menghitung. Tara melakukan hal tersebut selama hidupnya, karena dia mengalami teror bahwa suatu hal buruk akan terjadi pada ibunya ketika mereka berpisah.
- OCD Checking rituals
OCD ini ditunjukkan dengan seseorang yang memiliki kecenderungan suka nge-cek sesuatu berkali-kali hingga dia benar-benar merasa yakin. Contohnya seseorang yang kerap nge-cek apakah dia sudah ‘benar-benar’ mengunci pintu rumah, atau sudah mematikan kompor, dan lain-lain.
- OCD Cleaning rituals
Ditunjukkan dengan seseorang yang memiliki kecenderungan untuk bersih-bersih dan menghindarkan dirinya dari kontaminasi bakteri dan barang-barang yang kotor. Contohnya seperti memakai sarung tangan di transportasi umum, sering mencuci tangan, hingga menolak diajak bejabat tangan dengan orang lain karena takut terjangkit bakteri.
Penyebab utama OCD hingga sekarang ternyata masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dipercaya memicu munculnya OCD.