Ini Dampak Negatif Kalau Kita Terlalu Sering Makan Mie Instan!

By None, Senin, 10 September 2018 | 14:08 WIB
()

 

Udah jadi rahasia umum kalo mi instan itu makanan yang enggak pernah salah.

Tapi, nih, ada baiknya mulai sekarang kita harus membatasi makan mi instan.

Soalnya menurut penelitian ada beberapa penyakit yang bisa diakibatkan oleh mie instan.

Baca Juga : Hindari 5 Hal Ini Agar Kaki Kita Terbebas dari Varises! Wajib Tahu!  

Jika makan 3 kali seminggu

Keseringan makan mi instan, atau sekitar 3 kali seminggu, bisa meningkatkan risiko penyakit sindrom kardiometabolik.

Kondisi ini bisa membuat seseorang beresiko tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, dan juga stroke.

Penelitian tersebut dilakukan di Amerika Serikat dan dimuat dalam Journal of Nutrition.

Menurut ketua peneliti, Dr.Hyun Joon Shin, kebiasaan mengonsumsi mi instan lebih berdampak buruk pada kaum cewek.

Baca Juga : 5 Info Penting di Drama Korea 'The Ghost Detective'. Seram Banget!

Penelitian di Korea Selatan

Penelitian yang dilakukan Shin difokuskan di Korea Selatan karena mi instan dan juga ramen merupakan favorit orang Asia.

Korea Selatan sendiri merupakan negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir ditemui peningkatan jumlah masalah kesehatan, terutama penyakit jantung dan banyaknya orang dewasa yang kegemukan.

Atas dasar inilah Shin melakukan penelitian untuk mengetahui kaitan antara konsumsi mi dengan kesehatan. 

Mi instan, seperti halnya makanan yang diproses lainnya mengandung garam yang tinggi. Pola makan tinggi mineral seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga : Joo Ji Hoon Akhirnya Kembali Main Drama Setelah 3 Tahun! Ini 3 Infonya

Penelitian juga dilakukan di Amerika

Penelitian lain juga dilakukan oleh Braden Kuo, ahli kesehatan pencernaan dari Massachusett General Hospital di Boston.

Ia menggunakan kamera berukuran sangat kecil untuk melihat apa yang terjadi pada organ pencernaan setelah seseorang makan mi ramen instan.

Kebanyakan mi ramen instan, menurut Kuo, mengandung zat kimia Tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), pengawet makanan yang merupakan produk bio butane, yang juga dipakai dalam industri minyak. 

"Hal yang paling menarik dari percobaan ini adalah setelah satu atau dua jam, mi instan ramen tidak mudah dipecah oleh usus dibanding dengan mi ramen yang dibuat sendiri," katanya.

(EGA)