Korea Selatan sendiri merupakan negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir ditemui peningkatan jumlah masalah kesehatan, terutama penyakit jantung dan banyaknya orang dewasa yang kegemukan.
Atas dasar inilah Shin melakukan penelitian untuk mengetahui kaitan antara konsumsi mi dengan kesehatan.
Mi instan, seperti halnya makanan yang diproses lainnya mengandung garam yang tinggi. Pola makan tinggi mineral seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Joo Ji Hoon Akhirnya Kembali Main Drama Setelah 3 Tahun! Ini 3 Infonya
Penelitian juga dilakukan di Amerika
Penelitian lain juga dilakukan oleh Braden Kuo, ahli kesehatan pencernaan dari Massachusett General Hospital di Boston.
Ia menggunakan kamera berukuran sangat kecil untuk melihat apa yang terjadi pada organ pencernaan setelah seseorang makan mi ramen instan.
Kebanyakan mi ramen instan, menurut Kuo, mengandung zat kimia Tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), pengawet makanan yang merupakan produk bio butane, yang juga dipakai dalam industri minyak.
"Hal yang paling menarik dari percobaan ini adalah setelah satu atau dua jam, mi instan ramen tidak mudah dipecah oleh usus dibanding dengan mi ramen yang dibuat sendiri," katanya.
(EGA)