10 Pembunuhan Paling Sadis di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia.

By None, Selasa, 25 September 2018 | 13:45 WIB
()

Dia juga melakukan penyiksaan seksual setelah korbannya meninggal. Dia meminum darah salah satu korban dan memakan bagian tangannya.

Karena ini juga dia dikenal dengan sebutan The Otaku Murder. Yang lebih mengerikan lagi, dia enggak hanya membunuh.

Dia juga menulis surat pada keluarga korban dan menceritakan secara detil bagaimana dia melakukan pembunuhan.

LUIS GARAVITO

Dikenal dengan sebutan Le Bestia (si buas), pembunuh asal Kolombia ini bisa dibilang sebagai pembunuh berantai yang paling sadis.

Luis mengaku kalau semasa kecil dia sering mengalami penyiksaan fisik dan mental oleh ayahnya. Dia juga mengaku merupakan korban penyiksaan seksual.

Dia mengaku sudah menyiksa, memperkosa dan membunuh 147 anak cowok. Tapi dipercaya jumlah korbannya lebih dari 300 orang.

Luis dinyatakan bersalah atas 139 kasus yang berarti dia harusnya dihukum selama 1853 tahun penjara.

Namun undang-undang di Kolombia hanya membatasi hukuman penjara maksimal 30 tahun.

Luis dipenjara tahun 1999 dan karena dipenjara dia berkelakuan baik dan bekerja sama dalam proses penyelidikan, hukumannya dikurangi hingga 22 tahun. Banyak warga Kolombia yang memprotes keputusan ini.

ALEXANDER PICHUSHKIN

Pembunuh dari Rusia ini dikenal juga dengan sebutan Chessboard killer. Korbannya adalah gelandangan cowok yang biasanya berhasil dia bujuk dengan ajakan minum Vodka di rumahnya.

Dia diyakini sudah membunuh 49 orang dengan cara dipukul dengan paku berkali-kali pada bagian kepala dan setelah itu dia memasukan botol vodka pada bagian batok kepala yang retak.

Dia mengaku berniat membunuh 64 orang agar sesuai dengan kotak yang ada dalam papan catur. Banyak orang percaya kalau Alexander Pichushkin bersaing dengan pembunuh lainnya, Andrei Chikatilo yang sudah membunuh hingga 53 orang.

ANDREI CHIKATILO

Dikenal dengan sebutan tukang jagal. Dia mengaku kalau dengan membunuh dia merasa jadi lebih lega.

“Ketika aku menggunakan pisauku, ini memberikan efek psikologi yang menenangkan. Aku sadar aku harus dimusnahkan. Aku adalah hasil dari kesalahan alam,” akunya.

Andrei sudah melakukan penyiksaan seksual, membunuh dan memutilasi 53 cewek dan anak-anak antara tahun 1978 hingga 1990. Setelah tertangkap tahun 1992, Andrei dihukum tembak tahun 1994.