Biasanya berupa kegelisahan paling intens yang akan kita alami selama penerbangan.
Namun, kecemasan yang dialami saat terbang tidak selalu akurat dengan prediksi kita.
Biasanya apa yang kita cemaskan pun berlalu begitu saja, kenyataannya bahkan terjadi lebih baik dibandingkan asumsi atau bayangan kita.
Baca Juga : 6 Fakta Film Gundala Buatan Joko Anwar. Nulis Skenarionya di Kuburan!
- Bedakan mana rasa takut dan mana bahaya.
Seringkali sulit untuk memisahkan kecemasan dari bahaya karena tubuh kita bereaksi dengan cara yang sama untuk kedua hal itu.
Pastikan bahwa ketakutan kita adalah berupa kecemasan.
Kita bisa meyakinkan diri bahwa rasa cemas bukan berarti kita dalam bahaya.
Ketika kecemasan dibiarkan, hal ini dapat membuat ketakutan menjadi semakin nyata.
- Kenali bahwa akal sehat tidak masuk akal.
Kecemasan bisa berupa trik yang menipu seakan-akan kita berada di dalam bahaya, padahal kita dalam keadaan yang aman.
Kata hati pun akan berkata untuk menghindar dari yang membuat kita cemas.
Jika mengikuti perasaan tersebut, kita justru akan memperkuat kecemasan itu.
Melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kecemasan juga bisa dicoba.