Selain Seoul, Pulau Jeju merupakan salah satu destinasi wisata favorit para turis saat berkunjung ke Korea.
Wajar saja, karena pulau yang memiliki luas 2,5 kali lebih besar dari Jakarta itu memiliki pemandangan yang sangat indah.
Hamparan laut yang dihiasi dengan gunung api yang masih aktif sukses memanjakan mata kita saat berkunjung ke pulau yang sering dijadikan lokasi syutig drama Korea itu.
Ternyata, selain memiliki keindahan alam yang indah, di Pulau Jeju kita juga dapat melihat Putri Duyung yang masih hidup hingga sekarang.
Eittss, tapi jangan bayangin Putri Duyung ini sama kaya Shin Chung di Legend of the Blue Sea ya! Kalau itu jelas fiksi!
Lalu, seperti Putri Duyung seperti apa yang ada di Pulau Jeju? Yuk, simak faktanya berikut!
Baca Juga : Segudang Alasan Mengapa Milenials Harus Berikan Suara Pada Pemilu Serentak 2019!
Perempuan Penyelam
Putri duyung yang masih 'hidup' di Jeju adalah wanita penyelam yang menangkap hasil laut dengan cara menyelam langsung ke dalam air menggunakan pelampung.
Perempuan yang menekuni profesi tersebut di Korea disebut sebagai Haenyeo.
Perlu Latihan Khusus
Untuk menjadi seorang Haenyeo, para perempuan di Pulau Jeju harus melalui pelatihan yang cukup lama.
Para calon Haenyeo harus menguasai tiga hal, seperti menyelam, berenang dan bertahan di dalam air dalam waktu lama atau biasa disebut, Muljil.
Jenjang Usia
Enggak semua orang dapat langsung mengikuti pelatihan sebagai seorang Haenyeo.
Para perempuan yang memang ingin menekuni profesi ini minimal berusia 15 tahun yang biasa dijuluki sebagai Baby Haenyeo.
Baca Juga : Enggak Nyangka! Ternyata Media Sosial Bisa Bikin Kita Sakit Hati!
Tanpa Alat Khusus
Saat melakukan tugasnya mencari Abalone di dalam laut, para Haenyeo hanya menggunakan kacamata renang dan pelampung untuk memanen Abalone yang ada di kedalaman 20 meter.
Setelah berhasil melakukan tugasnya, para Haenyeo akan langsung naik ke atas permukaan dan bersiul. Hal itu menandakan bahwa mereka sudah siap kembali ke darat.
Pekerjaan Khusus untuk Wanita
Sesuai dengan namanya, profesi ini memang hanya dilakukan oleh para perempuan di pulau Jeju.
Alasannya sederhana, karena perempuan memiliki masa lemak yang banyak membuat mereka cenderung lebih mudah bertahan di dalam air.
Pekerjaan yang Sangat Beresiko
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, menjadi seorang Haenyeo bukanlah hal yang mudah.
Banyak sekali resiko yang yang harus ditanggung. Mulai dari tenggelam, tersapu ombak sampai mendapatkan serangan jantung saat menyelam.
Sehingga, saat ini banyak sekali perempuan yang menghindari pekerjaan unik ini.
Apalagi menurut catatan, banyak Haenyeo yang meninggal setelah empat tahun menekuni profesi ini karena serangan jantung di dalam laut.
Hampir Punah di Era Modern
Di era modern, sangat sedikit perempuan Jeju yang mau menekuni profesi ini, bahkan ada yang menghindari.
Saat ini, hanya sekitar 4000 perempuan yang masih bekerja sebagai Haenyeo di Pulau Jeju.
Jumlah itu sangat menurun drastis, jika dibandingkan pada tahun 70an yang mencapai 14 ribu penyelam.
Baca Juga : Begini Cara Tepat Mengkritik Pacar Agar Dia Enggak Sakit Hati!
Pengaruh KPop
Seiring bertumbuhnya demam Korea di seluruh dunia, pekerjaan unik ini pun menjadi salah satu atraksi wisata yang menjadi pilihan pelancong.
Apalagi, profesi ini sempat ditampilkan dalam drama Korea bertajuk, Warm and Cozy yang dibintangi oleh Kang Sora dan Yoo Yeon Seok.
Bahkan, profesi ini sekarang sudah masuk dalam daftar warisan budaya non bendawi dari UNESCO.
KOMENTAR