"Kami ingin para responden memperhatikan 'ini adalah hal yang benar-benar kompleks dan apakah dapat memilih salah satunya untuk mengatkan itu berbeda'," ujar dia.
Setiap responden akan menjajal tiga botol aroma dari waktu ke waktu, dengan dua botol beraroma sama.
Baca Juga : 9 Grup Kpop Ini Punya Cara Unik Buat Merayakan First Win. Ada Idolamu?
Sementara satu aroma berbeda, untuk melihat apakah para responden tersebut dapat membedakan bau-bau itu. Ada 264 percobaan dijalani para responden.
Para peneliti kemudian membuat permodelan kombinasi bau yang manusia dapat kenali berdasarkan rata-rata bau yang dapat dikenali dalam percobaan itu.
Kombinasi dari 128 aroma sampel mendapatkan perkiraan hasil sekitar satu triliun bau seharusnya bisa dikenali penciuman manusia.
Pemimpin peneliti, Andreas Keller, mengatakan jumlah ini pun hampir pasti masih terlalu sedikit. Alasannya, masih banyak pencampuran aroma lain dalam dunia nyata.
Baca Juga : Pilihan Ekspresi ‘Kecewa’ Menentukan Kepribadianmu yang Tersembunyi!
Sejak Nenek Moyang
Menurut Keller, nenek moyang manusia mengandalkan indra penciuman mereka.
Namun, refrigrasi dan higienitas perorangan membuat kemampuan pengenalan aroma itu menurun di era modern.
"Ini menjelaskan sikap kita yang berpendapat (kemampuan) penciuman tak penting dibandingkan pendengaran dan penglihatan," kata Keller. P
adahal, para peneliti sebelumnya sudah tahu bahwa indra penciuman berhubungan erat dengan perilaku manusia, menjelaskan bagaimana otak manusia memproses informasi yang kompleks.
KOMENTAR