Cewekbanget.ID - Kalau badan kita enggak kurus, bukan berarti dunia ini akan berakhir girls. Kita harus bisa yakin dan percaya diri dengan apapun bentuk tubuh kita.
Memiliki badan yang kurus memang punya banyak manfaatnya, tapi bukan berarti punya badan gemuk berarti enggak bisa bermanfaat.
Kamu mungkin pernah mendengar gangguan yang bernama bulimia dan anoreksia, yang berkaitan dengan obsesi memiliki badan yang kurus.
Baca Juga : Darah Menstruasi Makin Deras Keluar Kalau Kita Konsumsi 7 Makanan Ini!
Bukan mitos, gangguan ini memang sungguhan ada, dan beberapa orang mengalaminya.
Sama kayak seorang cewek yang disamarkan namanya Melody, berusia 24 tahun ketika diinterview pada tahun 2017, yang mengungkapkan apa yang dia alami ketika menderita bulimia dan anoreksia.
Mulai Bulimia Saat SMA
Melody sendiri memang mengaku kalau dia suka makan, tapi dia merasa khawatir akan berat badannya yang akan bertambah.
Ketika SMA, timbul keinginan untuknya membuktikan kalau dia juga bisa tampil cantik dan keren.
“Aku suka makan tapi mau kurus dengan cepat, ya yang paling gampang bulimia. Pertama kali aku coba, turun 3 kg dalam 4 hari. Aku jadi ketagihan."
Melody memuntahkan makanannya di toilet setiap kali dia selesai makan berat.
Baca Juga : 7 Makanan Biasa yang Dilarang di Negara Tertentu. Kenapa Ya?
“Harus langsung dikeluarkan di toilet. Soalnya kalau sudah kelamaan jadi kecampur sama asam lambung, jadi perih dan enggak semuanya keluar.”
Enggak hanya memuntahkan makanan, dia juga minum obat pencahar untuk mempercepat proses dietnya.
Jadi aku terus buang air besar dan muntah-muntah setiap hari. Pas SMA, dari 56 kg turun jadi 50 kg.”
Bulimia tentunya memiliki dampak buruk bagi tubuh Melody, sehingga dia memutuskan untuk berhenti saat selesai SMA.
“Tenggorokanku sempat infeksi dan tubuh panas tinggi. Aku kan nyanyi, jadi aku takut suaraku hilang. Aku pun memutuskan untuk pelan-pelan berhenti bulimia.”
Anoreksia Saat Menjalani Sekolah Fashion
Saat masuk sekolah fashion seusai SMA, Melody mengalami tekanan baru di lingkungannya.Banyak teman Melody yang berkomentar kalau dia harus diet agar tubuhnya jadi lebih kurus.
“Guruku ada yang anoreksia, dia juga salah satu yang mendorong aku untuk ngurusin tubuh supaya kayak dia.”
Baca Juga : 3 Makanan Tradisional yang Enggak Disangka Menyehatkan Tubuh
Pemacu Melody untuk kembali melakukan diet datang dari teman cowoknya. “Tiba-tiba dia nge-chat aku, bilang kalau aku tuh kegendutan. Saat itu aku lagi mempersiapkan ujianku di sekolah fashion itu.
Aku stres banget, kemudian dapat chat kayak gitu aku makin drop. Aku merasa apa aku jelek banget sampai ada orang yang enggak dekat sama aku ngomong kayak gitu”
Akibat komentar dari teman cowoknya itu, Melody memutuskan untuk melakukan diet ekstrem. Melody hanya makan oats dengan air hangat sebanyak tiga sendok makan selama dua kali sehari. Kadang bulimianya pun masih kambuh, dia juga masih mengonsumsi obat pencahar.
“Saking enggak ada yang bisa dikeluarin, buang air besarnya kadang cuma berupa air aja.”
Selain diet, Melody juga olahraga dalam bentuk sit up sebanyak 300 kali dan melakukan hula hoop selama 2 jam.
Melody memiliki tinggi badan 168 cm, saat dia menjalani diet ekstrem tersebut, berat badannya mencapai angka 46 kg.
“Teman-temanku dan keluargaku enggak ada yang tahu aku bulimia dan minum obat pencahar, mereka enggak kepikiran sampai situ. Tapi mereka sempat beberapa kali bilang khawatir sama aku. Soalnya tubuhku jadi kayak papan.”
Saat menderita anoreksia, Melody mulai merasakan efek negatif pada kesehatannya. “Rambutku rontok, aku sering pingsan, terus-terusan pusing, sampai kupingku pernah keluar darah.”
Baca Juga : Ups, 7 Makanan Ini Bikin Masa Menstruasi Makin Enggak Nyaman!
Mulai Menjalani Hidup Lebih Sehat
Menghentikan bulimia bukanlah hal yang mudah, sebab beberapa kali dorongan untuk kembali memuntahkan makanan datang. Namun Melody berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk berhenti bulimia.
“Aku mencoba pelan-pelan, sekarang masing mengurangi dosis obat pencahar. Pacarku juga terus mengingatkan untuk enggak memuntahkan makanan. Aku sadar kalau metodeku untuk kurus tuh enggak sehat. Aku juga takut di hari tua nanti aku bakal sakit-sakitan.
Masih banyak mimpiku yang belum jadi kenyataan, kalau aku enggak menghargai badanku sendiri, nanti aku keburu mati duluan sebelum mencapai itu semua.
Suatu saat nanti aku pengin punya perusahaan fashion kayak Zara.
Aku pengin sukses secara karir dan finansial, aku pengin menunjukkan ke orang yang dulu menghinaku kalau aku tuh bisa jadi sukses! Aku hanya bisa mencapai itu semua kalau aku sehat.”
(Intan Aprilia)
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR