Dilansir dari WomensHealth.mag, di Amerika Serikat sendiri lebih dari 200.000 hysterectomies, yakni operasi pengangkatan rahim, dilakukan setiap tahunnya untuk penanganan tumor fibroid.
Operasi ini bisa menyebabkan kemandulan serta memiliki risiko yang tinggi. Jadi dokter hanya menyarankan tumor fibroid yang menimbulkan rasa sakit saja yang perlu ditangani dengan operasi ini.
Baca Juga : Berawal dari Munculnya Tahi Lalat, Ini Fakta tentang Kanker Kulit Melanoma yang Wajib Kita Tahu!
Hysterectomy Bukan Satu-satunya Pilihan
Meski begitu, hysterectomy bukan lagi menjadi satu-satunya pilihan untuk menangani tumor fibroid. Ada sejumlah terapi medis yang bisa digunakan untuk memperlambat pertumbuhan tumor, termasuk treatment hormon, terapi ultrasound, atau myomectomy.
Jika tumor tidak perlu diangkat, ada treatment lainnya yang bisa dilakukan penderita seperti mengonsumsi ibupfofen, pil KB, atau ablation.
Gejala Paling Umum Adalah Menstruasi yang Berlebihan
Salah satu gejala tumor fibroid yang paling umum adalah menstruasi yang berlebihan. Tumor fibroid juga bisa menyebabkan pendarahan di antara periode siklus menstruasi seorang perempuan, keinginan yang terus-menerus untuk buang air kecil, kram di bagian pelvis, dan abdomen yang membengkak.
Peneliti Belum Mengetahui Penyebabnya
Dilansir dari laman WomensHealth.mag, ginekolog Antonio Pizarro, MD mengatakan bahwa belum ada penyebab signifikan tentang hal-hal yang bisa memicu timbulnya tumor fibroid.
Penelitian terkini menyebutkan ada hubungannya dengan hormon estrogen dan progesterone, karena tumor sendiri jarang muncul sebelum menstruasi pertama seorang perempuan dan setelah menopause.
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR