Hal itu telah dipastikan oleh pihak Kementerian Luar Negeri RI. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, saat terjadi ledakan bom Srilanka, seorang WNI berinisial KW sedang berada di Hotel Shangri La.
Namun, Kedutaan Besar RI di Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka.
"Beberapa WNI lainnya yang menginap di Hotel Shangri La tidak berada di hotel saat kejadian," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Minggu sore.
Delapan Orang Ditahan atas Ledakan Bom
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengungkap bahwa otoritas setempat telah menahan setidaknya delapan orang yang diduga memiliki keterlibatan atas tragedi ini.
Kepada kantor berita AFP, Wickremesinghe menuturkan delapan nama yang ditangkap merupakan warga lokal. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada keterlibatan orang asing di dalamnya.
Baca Juga : Berhenti Nyanyi, 3 Seleb Korea Ini Sukses Menjadi Aktor di Indonesia!
Sudah Ada Peringatan 10 Hari Sebelumnya dari “Intelijen Asing”
Otoritas keamanan Sri Lanka mengabatkan telah menerima peringatan akan adanya pengeboman jauh hari sebelumnya melalui “dinas intelijen asing.”
Dalam unggahan di Twitter, Menteri Telekomunikasi Harin Fernando mengungkapkan surat intelijen itu sudah ditembuskan kepada penegak hukum Sri Lanka 11 April, atau 10 hari sebelumnya.
PM Wickremesinghe mengakui dia sudah menerima informasi tersebut. Namun, dia menyatakan tidak menerima informasi mengenai perkembangan terbaru.
Karena itu, dia menyatakan investigasi harus dilaksanakan secepatnya soal mengapa aparat tidak menindaklanjuti peringatan akan adanya serangan tersebut. (*)
Artikel ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul 'Ledakan Bom Sri Lanka, Ini 6 Fakta yang Sudah Dihimpun' pada Senin (22/4/2019).
KOMENTAR