Cewekbanget.ID - Girls, mendengarkan curhatan cewek ini bisa bikin kita kesal, karena enggak akan terima dengan apa yang dilakukan oleh pelaku pelecehan!
Mungkin di antara kita pernah jadi korban pelecehan seksual di tempat umum, atau mungkin jadi saksi pelecehan yang enggak bisa kita lupakan.
Kalau curhatan Desy (24) ini, dia adalah saksi pelecehan seksual di Trans Jakarta, dan dia pun ngadu atau lapor ke petugas sampai nangis lho karena merasa enggak terima dengan sikap pelaku pelcehan meskipun bukan dia korbannya.
Baca Juga: Mengalami Pelecehan di Jalan Raya, Korban: Pakaianku Tertutup dan Pakai Kerudung
Langsung saja yuk cari tahu curhatan Desy ini, girls!
“Dear teman-teman digital, izinkan aku share sedikit cerita tentang kesaksian aku terhadap kejadian pelecehan saat perjalanan pulang di transportasi umum tadi. Insya Allah enggak ada yang aku lebih-lebihkan. Kira-kira begini ceritanya.
Jadi malam ini aku pulang kantor dengan menggunakan busway (Trans Jakarta) koridor 13 (Tendean-Ciledug).
Seperti jumat biasanya, kondisi busway di jam pulang kerja sekitar jam 7an pasti selalu penuh, dan itu pun aku enggak bisa langsung naik karena saking penuhnya.
Sehingga aku memutuskan untuk nunggu sekitar 3 busway berikutnya biar enggak begitu dempet-dempet amatlah.
Setelah nunggu naik lah nih aku di busway ini. Dan masih penuh, HAHA. Kalian pasti paham wahai genk busway.
Aku dapat posisi berdiri dekat tiang sandaran di depan kursi prioritas, pokoknya dekat pintu yang enggak kebuka itu lah.
Kondisi busway emang penuh sih tapi menurut aku masih cukup manusiawi. Berdiri masih bisa napak dengan proper meskipun arah badan udah enggak karu-karuan.”
Ada Seorang Bapak yang Berada di Antara Penumpang Cewek
Desy melanjutkan ceritanya dengan mengatakan kalau ada seorang bapak yang sepertinya sengaja berada di antara penumpang cewek.
“Nah, saat itu aku bersebelahan dengan beberapa orang cewek dan 1 orang bapak. Mbak pertama persisi ada di depan aku, dan mbak kedua ada di depan agak serong ke kiri.
Dua mbak lainnya ada di sebelah kiri belakang aku bersandar di pintu dan tiang. Dan 1 bapak ini ada di sebelah kanan aku (sedikit ke belakang mbak pertama), yang mana posisinya di tengah-tengah kerumunan para mbak.
Kebetulan saat itu aku bawa 2 tas, 1 tas utama (sling bag) aku taro di depan, satunya lagi totebag idi jaket aku selempangin di samping kanan.
Singkat cerita, setelah beberapa menit di perjalanan aku ngerasa enggak nyaman dengan gerakan bapak di sebelah aku.
Dia lama-lama makin mendesak ke arah mbak pertama yang ada di depan aku dan aku juga dong kedempet-dempet.
Kerasa banget karena tas totebag di sebelah kanan aku lama-lama makin berat diteken-teken gitu (mana ada makanannya di dalam). Udah super curiga aku di situ sambil terus merhatiin barang bawaan aku dan gerak-gerik bapak ini.”
Baca Juga: Curhat 3 Seller Inspiratif Tokopedia Soal Bisnis Online dan Marketplace. Contek Ilmunya Yuk, Girls!
Enggak Hanya Desy yang Merasa Risih, Tapi Penumpang Lain Merasakan yang Sama
“Ternyata yang ngerasa enggak nyaman bukan aku doang. Mbak kedua yang ada di depan kiri aku pun demikian.
Mbak ini sambil buka handphone sempat lirik-lirik ke bapak ini dengan muka sebal karena jadi ikut kedesek juga. Saking enggak nyamannya, aku sempat berniat buat turun di halte Mayestik, tapi kok ya nanggung.
Karena jujur bapak ini super ngedempetin aku dan mbak di depan aku. Dan anehnya lagi tangan kiri bapak ini stay terus dong di belakang mbak di depan aku itu.
Penasaran dong, aku curi-curi pandang eh tapi enggak ngapa-ngapain itu tangan.
Sampai kira-kira dekat halte Kebayoran, tiba-tiba mbak di depan kiri aku nyolek aku dan ngarahin pandangannya ke bawah depan aku, dan itu si bapak lagi rrrrggghhh (apasih namanya, ngeraba-raba bawah bokong mbak yang ada di depan aku).
Asli itu obvious banget di depan aku, keki abis pengin nampol. Alhasil aku sama mbak yang ngasih tahu aku cuman tatap-tatapan dengan muka nanar kesal banget!!!
Aku udah pengin banget tuh lapor ke petugas busway-nya dan kebetulan aku turun di Seskoal pas petugasnya bilang, ‘Ada yang turun Seskoal?’
Aku tegesin suara “Ada!” Pas busnya berhenti, bapak itu ngasih jalan dan pas lihat aku yang kebetulan pakai nametag tempat kerja, dia langsung shock.
Asli kelihatan banget mukanya langsung nunduk. Dikira aku wartawan mungkin (Desy ini kerja di salah satu media TV nasional)."
Baca Juga: Curhat Lana Condor ‘To All the Boys That I Loved Before’ Soal Dirinya Jadi Anak Adopsi
Desy Berani Untuk Lapor ke Petugas
“Aku jalan selangkah di depannya dan SPONTAN aku bilang di tengah keramaian sambil berkaca-kaca, ‘Bapak jangan gitu ya, jangan jahil tangannya sama teman saya!’
Wooh semua orang nengok dong. Setelah itu aku turun busway, aku laporin ke petugasnya dan lagi-lagi aku kencengin suaranya, ‘Pak tolong itu si bapak ngelecehin teman saya,’ masih sambil berkaca-kaca saking emosinya. Then, aku buang muda dan balik cepat-cepat.
Jujur sejujurnya, aku takut abis. Aku langsung pakai jaket, masker, naik ojek online langsung balik ke rumah. Ngeri dong kalau tiba-tiba bapak itu kesal terus aku dikejar dan enggak kebayang deh kalau kejadian amit-amit.
Oh iya, btw menurut keterangan mbak yang turun setelah aku (di halte yang sama), katanya bapak itu diturunkan juga akhirnya. Syukurlah.
Ya Allah buat bapaknya semoga cepat tobat! Pelajaran buat mbaknya, speak up. Apabila ngalamin pelecehan begitu di publik dan keadaan masih memungkinkan kita untuk ngadu ya ngomong aja.
Kasihan kitanya yang rugi. Lagipula Insya allah teman-teman perempuan di sana care satu sama lain. Ada petugas pula.
Hati-hati ya, apapun itu keep your eyes open, jaga diri di ruang publik manapun.”
Baca Juga: Curhat Cewek yang Sempat Ngalamin Bulimia dan Anoreksia Karena Obsesi Kurus!
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil
Itu dia curhatan Desy soal pengalamannya jadi saksi pelecehan yang terjadi di transportasi umum.
Sama kayak Desy, kita harus berani buat speak up kalau menyaksikan perbuatan yang termasuk kriminal ini, girls.
Fyi, Desy bohong saat dia bilang korban pelecehan itu temannya, semata-mata agar pelaku pelecehan semakin takut dengan laporannya.
Padahal Desy sama sekali enggak kenal dengan korban, tapi ya semua cewek itu teman kita kan? :)
Jadi setuju sama sikap Desy yang sudah berani melaporkan kejadian pelecehan ini, meskipun di dalam dirinya juga Desy sangat takut.
Bahkan Desy juga khawatir kalau tiba-tiba pelaku pelecehan itu enggak terima dengan sikapnya dan justru mengejar balik Desy. Duh!
Untuk mengantisipasi ini, Desy sudah cukup benar dengan buru-buru pergi dari sana. Namun sebaiknya untuk lebih aman lagi, Desy bisa minta perlindungan dari petugas yang berwenang di sana, dan sebenarnya harus ada hukuman lebih lanjut lagi mengenai kasus ini yam girls.
Baca Juga: 5 Idol Kpop Cewek Ini Curhat Perjuangan saat Trainee, Ada yang Makan di Kamar Mandi!
Dari curhatan Desy ini kita belajar kalau siapa saja bisa jadi korban pelecehan karena pelaku yang memandang rendah para korban dan calon korbannya.
Jadi kita sebagai pengguna transportasi umum harus selalu waspada dan saling menjaga satu sama lain. Baik korban ataupun saksi, harus sama-sama berani melawan balik pelaku pelecehan!
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR