Mengetahui bahwa Roro Oyi belum akil balig, Amangkurat I menyuruh utusannya untuk merawat dan membesarkan Roro Oyi hingga menstruasi pertamanya. Setelah dewasa, Roro Oyi pun diangkat menjadi selir Amangkurat I.
Persoalan kemudian muncul ketika putra dari Amangkurat I, Raden Mas Rahmat jatuh cinta pada Roro Oyi.
Fakta bahwa dia adalah selir sang ayah pun enggak menciutkan nyali Raden Mas Rahmat untuk menikahi Roro Oyi dengan meminta bantuan pada Pangeran Pekik, ayah dari ibunya.
Kabar ini kemudian diketahui oleh Amangkurat I. Murka, dia lalu mengancam Raden Mas Rahmat untuk memilih antara takhta atau Roro Oyi. Jika memilih takhta, maka dia harus membunuh Roro Oyi di tempat.
Tragis, Raden Mas Rahmat memilih takhta dan membunuh Roro Oyi dengan cara menikamnya dengan keris di hadapan sang ayah.
Pangeran Pekik juga enggak luput dari hukuman. Dia digantung di tengah Alun-alun Plered.
Baca Juga: Jantung dalam Kondisi Lemah, Jangan Mandi di Saat 3 Waktu Ini. Bisa Sebabkan Kematian Mendadak!
2. Raden Baron Kusuma dan Dewi Anjarwati
Raden Baron Kusuma adalah seorang ksatria yang berasal dari Gunung Anjasmara. Suatu hari dia bertemu dengan gadis cantik asal Gunung Kawi, Dewi Anjarwati.
Singkat cerita, keduanya jatuh cinta dan akhirnya menikah. Setelah menikah Raden Baron Kusuma meminta izin untuk membawa istrinya ke Gunung Anjasmara untuk dikenalkan pada orang tuanya.
Orang tua Dewi Anjarwati melarang karena usia pernikahan mereka belum genap 36 hari. Menurut kepercayaan Jawa, pasangan pengantin yang belum berusia 36 hari pantang bepergian jauh karena bisa tertimpa musibah.
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR