CewekBanget.ID - Setelah sukses dengan season pertama dan kedua, 13 Reasons Why kembali melanjutkan ceritanya di season ketiga.
Segera tayang pada 23 Agustus 2019 mendatang di Netflix, 13 Reasons Why yang diangkat dari buku karya Jay Asher ini ternyata memiliki perbedaan signifikan di serial dan bukunya.
Meski secara garis besar bercerita tentang seorang cewek remaja bernama Hannah Baker yang melakukan bunuh diri dan meninggalkan kaset berisi 13 alasan mengapa ia mengakhiri hidupnya namun ada beberapa perbedaan yang enggak boleh kita abaikan.
Apa saja perbedaan antara buku dan serial 13 Reason Why?
Banyak yang enggak sesuai, berikut 5 perbedaan antara buku dan serial 13 Reasons Why:
Baca Juga: Walaupun Bergaji Besar, 6 Pekerjaan Ini Berpeluang Tinggi Kena Kanker!
Enggak Ada Media Sosial
Kita yang sudah menonton 13 Reasons Why, pasti paham betul bagaimana isu tentang Hannah menyebar di sekolah.
Yaps, berita dan isu itu dibagikan teman-teman sekolahnya melalui pesan teks dan media sosial.
Padahal di dalam buku, isu tentang Hannah menyebar dari mulut ke mulut.
Hal ini disebabkan karena tahun 2007, tahun buku 13 Reason Why rilis, media sosial seperti Facebook dan Twitter belum begitu diminati.
Instagram juga belum ada di tahun tersebut.
Peran Orangtua Hannah
Peran orangtua Hannah dalam film sangat menonjol ya, girls.
Saat Hannah meninggal dunia, Nyonya Baker yang merupakan Ibu dari Hannah sengaja berkunjung ke sekolah untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Ia juga pergi ke kamar mandi untuk melihat tulisan-tulisan "jahat" disana.
Bukan cuma itu, Nyonya Baker juga menuntut sekolah atas kematian Hannah.
Punya banyak peran di serial, peran orangtua Hannah justru hampir enggak terlihat di bukunya.
Hubungan Hannah dan Clay
Perbedaan signifikan dalam serial dan buku adalah hubungan antara Hannah dengan Clay.
Dalam buku, Hannah memang baik kepada Clay dan Clay memang menyukai Hannah.
Namun Clay terlalu malu untuk berbicara dengan Hannah.
Mereka juga enggak berbicara banyak diluar pekerjaan.
Hal ini berbeda dengan yang ada di serial karena kita bisa melihat interaksi keduanya yang sangat dekat.
Baca Juga: Kayak Kembar, Ini 6 Fashion Kompak Princess Charlotte & Kate Middleton!
Kematian Hannah
Di dalam buku, Clay menceritakan kalau Hannah memilih bunuh diri dengan meminum obat pil yang banyak.
Sedangkan dalam serialnya, Hannah memilih bunuh diri dengan melukai kedua pergelangan tangannya di bak mandi.
Dianggap terlalu mengerikan, adegan Hannah memotong pergelangan tangannya telah dihapus dari episode terakhirnya.
Karakter Jenny Kurtz Menjadi Sheri
Tahu enggak kalau Sheri seharusnya bernama Jenny Kurtz?
Dalam buku, Hannah yang berpartisipasi dalam penggalangan dana saat Hari Valentine dibantu oleh anak cheerleader bernama Jenny Kurtz.
Di serial tersebut, anak cheerleader yang membantu Hannah bernama Sheri bukannya Jenny Kurtz.
(Ravica)
(*)
Baca Juga: Jadi Couple di Sinetron, Nyatanya Natasha Wilona Jadi Orang yang Paling Dibenci Caesar Hito!
Penulis | : | None |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR