CewekBanget.ID - Ketika kita pergi ke restoran, kita pasti bakalan dikasih buku menu untuk melihat apa aja makanan yang ditawarkan.
Kita akan mempertimbangkan nama makanan, deskripsi makanan, foto makanan, hingga harganya untuk memilih menu tertentu.
Namun tahu enggak kalau restoran punya triknya sendiri dalam pembuatan menu sehingga kita bisa habiskan banyak uang secara enggak sadar! Ada berbagai macam permainan psikologis di dalam buku menu restoran, lho!
Biar enggak tertipu, coba lihat 7 trik menu restoran dulu, yuk!
Baca Juga: Biar Enggak Rugi, Jangan Sentuh 6 Makanan Ini di Restoran Buffet
1. Enggak ada tanda rupiah
Ketika kita melihat tanda Rp (rupiah), kita akan berpikir soal uang, sedangkan restoran enggak pengin kita berpikir soal berapa banyak uang kita habiskan saat makan di sana.
Ketika tanda Rp dihilangkan dari menu restoran, secara psikologis kita akan mengira kalau yang kita habiskan bukan uang, lho!
2. Trik angka pada harga makanan
Trik ini memang selalu dilakukan oleh para pengusaha, yaitu daripada menulis harga Rp 10.000, mereka akan menulis Rp 9.990 atau bahkan Rp 9.850, jadi terkesan lebih murah! Padahal yang kita habiskan tetap sama, yaitu Rp 10.000, lho.
Trik lainnya adalah dengan menulis Rp 10.000 menjadi angka 10 aja, jadi terlihatnya kita hanya menghabiskan 10 perak alih-alih 10.000!
3. Menyoroti makanan tertentu biar terlihat istimewa
Sering melihat tanda jempol pada sisi makanan tertentu? Biasanya kita bakalan mengartikan makanan tersebut sebagai makanan yang enak, favorit, dan direkomendasikan.
Padahal kalau kita lihat dari harganya, harga yang tertera bakalan lebih tinggi daripada makanan lain yang belum tentu enggak enak juga, lho.
Ini dilakukan supaya kita merasa memilih makanan yang paling eksklusif dan menikmati kenikmatan makanan yang paling puas, tanpa peduli harganya!
4. Menyusun harga menu sehingga enggak terlihat mahal
Ini tricky banget untuk dilihat. Ketika kita melihat sup seharga 20 ribu dan 30 ribu, kita pasti merasa kalau harga 20 ribu lebih murah. Namun kita bakalan melihat lagi sup seharga 30 ribu dan seharga 40 ribu, sehingga kita berpikir kalau harga 30 ribu enggak terlalu mahal dan kita bisa mendapatkan rasa yang enak daripada sup seharga 20 ribu.
Padahal sebenarnya, sup seharga 20, 30, dan 40 ribu hanya berbeda sedikit topping-nya, lho!
Selain itu, restoran juga akan menaruh makanan yang punya keuntungan paling tinggi di samping harga menu ini. Jadi, kalau kita masih ragu untuk memilih sup seharga 20, 30, atau 40, kita malah bisa memilih makanan lain yang harganya terlihat murah dengan berbagai macam isian yang enak, padahal makanan tersebut ternyata memberikan keuntungan tertinggi buat restoran!
Baca Juga: Restoran Tunjukkan 7 Tanda Ini? Jangan Pernah Mau Makan di Sana, Ya!
5. Kata sifat yang berlebihan
Ada banyak banget kata sifat yang disertakan dalam deskipsi menu, seperti creamy yang terkesan manis, savory yang terkesan sangat enak, juicy yang bikin air liur mengalir, dan berbagai macam kata sifat lainnya.
Dengan begitu, kita bakalan berimajinasi kalau makanan yang kita dapatkan akan benar-benar enak dan enggak bikin kita menyesal ketika harus mengeluarkan uang berapapun harganya!
6. Menggunakan nama menu yang enggak familiar
Ketika kita masuk ke restoran mahal, terutama restoran italia, kita bakalan menemukan berbagai macam menu yang sengaja ditulis dengan bahasa italia, sehingga terkesan lebih mewah dan menarik.
Padahal nama-nama tersebut sebenarnya cuma bahasa penerjemah dari Google Translate. Misalnya seperti Pasta e Fagioli yang sebenarnya cuma berarti pasta dan kacang. Ada pula Shrimp Scampi Tagliatelle yang sebenarnya cuma berarti mi dengan udang yang disiram mentega.
Sama juga seperti masakan Indonesia yang diberi nama menjadi bahasa Inggris. Coba pilih, kita lebih tergiur dengan nama menu Ayam Bakar Mentega atau Grilled Butter Chicken, girls?
7. Ukuran yang dirahasiakan
Hampir semua restoran hingga toko-toko melakukan hal ini, kok.
Ada makanan dan minuman yang diberi kategori, entah small, medium, atau large. Namun begitu melihat harganya, kita bakalan berpikir kalau akan jauh lebih mending memilih large daripada small karena harganya berbeda tipis, bahkan terkadang terkesan small lebih mahal daripada ketika kita beli yang large, lho.
Padahal begitu kita melihat ukuran aslinya, sebenarnya ukuran small, medium, dan large enggak jauh berbeda juga!
(*)
Baca Juga: Jangan Pernah Pesan 6 Makanan Ini di Restoran, Bisa Keracunan & Enggak Sehat!
Paduan Gaya Modern Neo Classic ala Nicholas Saputra di UNIQLO Spring/Summer 2025
Source | : | lifehack.org |
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR