CewekBanget.ID - Museum MACAN kembali mempersembahkan instalasi karya seni terbaru.
Kali ini, Museum MACAN menggandeng seniman asal Tiongkok, Xu Bing dan menampilkan pameran bertajuk 'Thought and Method'.
Pameran Xu Bing: Thought and Method ini akan dibuka untuk umum pada tanggal 31 Agustus 2019 dan akan berlangsung hingga 12 Januari 2020 mendatang.
Bakal ada apa aja sih di pameran terbaru Museum MACAN kali ini? Simak, yuk!
Baca Juga: 7 Pesona Jerome Kurnia, Pemeran Robert Suurhoff di Bumi Manusia. Cocok Jadi Idola Baru!
Xu Bing: Thought and Method adalah pameran retrospektif Xu Bing terbesar dan pertama kali dipresentasikan di Asia Tenggara.
Pameran ini akan menampilkan lebih dari 60 karya Xu Bing, yang dibuat selama lebih dari 40 tahun.
Karya-karya tersebut melintasi beragam medium, termasuk drawing, seni grafis, instalasi, film, dan materi arsip.
FYI, Xu Bing: Thought and Method ini terlaksana atas kerja sama Museum MACAN dengan UCCA Center for Contemporary Art, Beijing, Tiongkok, tempat pameran ini digelar pertama kali pada Oktober 2018 lalu.
Xu Bing: Thought and Method menampilkan perjalanan karier Xu Bing secara menyeluruh, serta metode dan motivasi di balik gagasan artistiknya.
Di sana, kita bisa melihat banyak banget karya yang menarik dan unik, seperti Book from The Sky, Ghosts, Pounding the Wall, Square Word Calligraphy, Honor and Splendor, Book from the Ground, hingga Dragonfly Eyes.
Saat kita baru memasuki area pameran, mata kita akan langsung tertuju pada karya Honor and Splendor yang ada di sebelah kanan.
Karya ini merupakan sebuah instalasi berbentuk karpet motif loreng harimau yang dibuat menggunakan 660.000 batang rokok.
Instalasi lain yang membuat akan membuat kita berdecak kagum adalah Book from the Sky.
Ini adalah sebuah instalasi masif yang dibentuk dari banyak gulungan kertas yang tingginya mencapai hampir tiga meter dan menjuntai ke langit-langit hingga lantai.
Di dalamnya tertulis ribuan huruf rekaan Xu Bing yang terlihat seperti karakter Mandarin, tapi enggak memiliki arti khusus.
Baca Juga: 7 Potret Menawan Putra Sulung Akshay Kumar, Aarav Kumar. Kharismatik Seperti Ayah!
Di sini para pengunjung juga bisa belajar menulis huruf menyerupai kaligrafi Tiongkok pada instalasi Square Word Calligraphy.
Karya yang satu ini merupakan sebuah sistem bahasa ciptaan Xu Bing yang lahir dari 'perkawinan' huruf Latin dan karakter yang menyerupai kaligrafi Tiongkok.
Uniknya, kita akan melihat beberapa kalimat pribahasa Indonesia yang ditulis dalam huruf menyerupai kaligrafi Tiongkok namun tetap dibaca dalam bahasa Indonesia.
Di penghujung area pameran, para pengunjung bisa menonton sebuah film panjang yang dirangkai dari kompilasi rekaman kamera CCTV di Tiongkok yang memang bisa diakses bebas oleh masyarakat bertajuk Dragonfly Eyes.
Lewat karya-karyanya yang udah mendunia, Xu Bing udah menjadi simbol seni kontemporer Tiongkok di mata global.
Pada tahun 1999, Xu Bing menerima MacArthur Fellowship atau sering disebut "Hibah Genius", penghargaan bergengsi untuk warganegara Amerika Serikat yang telah berkontribusi besar di bidangnya.
"Untuk menjadi perupa yang baik, seseorang mesti menjadi pemikir yang baik," ujar Xu Bing.
Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, juga membagikan pendapatnya mengenai pemilihan Xu Bing, "Xu Bing adalah seorang perupa global, praktik keseniannya menggali kedalaman sejarah untuk mempelajari proses perpindahan budaya di era komunikasi lintas negara."
"Kami dengan bangga memperkenalkan Xu Bing untuk pertama kalinya kepada audiens Indonesia, dan kami percaya pameran ini akan 'berbicara' secara personal kepada masyarakat luas," tutup Aaron.
So, girls jangan lupa untuk datang ke pameran Museum MACAN terbaru, Xu Bing: Thought and Method, ya! (*)
Baca Juga: Semakin Menawan, Begini 5 Potret Terbaru Putri Cristian Gonzales, Amanda. Punya Pacar Bule!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR