CewekBanget.ID - Berenang di kolam renang umum merupakan salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama orang-orang tersayang seperti keluarga hingga teman.
Namun, terdapat fakta mencengangkan di balik kolam renang umum.
Kita mungkin udah sering mendengar kalau enggak menutup kemungkinan kolam renang umum bisa mengandung urin.
Tapi kita enggak akan menyangka kalau jumlah urin yang terdapat pada kolam renang umum sangat besar, lho!
Hal ini pun diungkapkan lewat hasil sebuah penelitian.
Baca Juga: Rutin ke Makam Eyang, Tampilan Dua Cucu Cowok BJ Habibie Curi Perhatian
Kita pasti tahu ya kalau di Indonesia enggak semua orang mempunyai standar kedisiplinan dan kepatuhan yang sama ketika sedang menggunakan kolam renang umum.
Meskipun udah jelas banget ada tulisan peringatan yang ditulis besar-besar 'Dilarang kencing di kolam renang', masih banyak aja yang melanggarnya.
Alasannya pun beragam, "Masih anak-anak ini", "Antre ke toiletnya panjang", "Toiletnya jauh", "Sudah kebelet", "Kan airnya banyak ini", dan berbagai macam alasan lainnya yang intinya 'ngeles' dari kebiasaan buruknya yang enggak mengindahkan kebersihan dan kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti asal Kanada akhirnya berhasil mengetahui nih berapa banyak rata-rata urin yang terkandung dalam kolam renang umum.
Kalau mengetahui jumlahnya, dijamin kita bakal lebih selektif lagi memilih kolam renang umum untuk rekreasi.
Penelitian tersebut juga memanfaatkan pemanis buatan yang disebut acesulfame pottasium (ACE), yang terkandung dalam beragam produk makanan.
Melansir laman National Geographic, peneliti memilih ACE sebagai media penelitiannya, karena tubuh manusia enggak bisa mengurai ACE, sehingga senyawa tersebut direaksikan dalam urin.
Dalam berbagai tingkatan pH dan suhu, ACE dalam urin dapat terdeteksi.
Baca Juga: Seperti Kakak Adik, Kepoin 7 Potret Kebersamaan Mayangsari dan Khirani Trihatmodjo. Kompak!
Tim peneliti kemudian menjadikan dua kolam renang umum sebagai sumber penelitian selama tiga minggu.
FYI, satu kolam menampung 110.000 galon air atau sekitar 416.395 liter air.
Sedangkan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Dengan mengukur ACE, para peneliti menghitung perkiraan jumlah urin.
Peneliti menemukan rata-rata jumlah urin dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urin.
Wajib membilas tubuh sebelum masuk ke kolam
Urin sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan seperti kaporit dan menyebabkan iritasi mata serta infeksi saluran pernapasan.
Saat ini, enggak ada cara mudah untuk mendeteksi urin secara langsung di kolam renang.
Kecuali, jika melihat aliran air warna kuning yang keluar dari baju renang seseorang di dekat kita.
Untuk meminimalisasi bahaya penyakit yang mengancam para pengguna kolam renang, pemimpin studi, Lindsay Blackstock dari University of Alberta, menekankan pentingnya meningkatkan pendidikan masyarakat mengenai praktik kebersihan renang yang tepat.
“Kami sangat menyarankan para pengguna kolam renang harus membilas tubuhnya terlebih dahulu untuk membersihkan produk-produk perawatan pribadi sebelum memasuki kolam renang," ucapnya.
Baca Juga: Terungkap Alasan Aurel Hermansyah dan Teuku Rassya Enggak Bisa Jadian. Ketikung?
Enggak cuma itu, Lindsay juga mengatakan pentingnya pendidikan para pengguna kolam renang untuk buang air di toilet, bukan di dalam kolam renang.
Sedangkan menurut laman Intisari, kolam renang yang mengandung klorin dan bercampur dengan kandungan di dalam urin akan berubah menjadi trichloramine (NCl3).
Zat trichloramine ini mudah berubah dari bentuk cair menuju gas, jadi udara di sekitar kolam renang sebenarnya terpolusi banget sama zat beracun ini.
Orang yang berenang selalu terpapar oleh trichloramine dan berpotensi besar mengalami masalah pernapasan.
Selain trichloramine, percampuran klorin dan urin juga akan menghasilkan cyanogen chloride (CNCI).
CNCI merupakan senyawa beracun yang dapat membahayakan organ-organ seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.
“Masih banyak pemahaman keliru di kalangan pencinta renang bahwa berkemih di kolam renang bisa diterima karena tidak berbahaya,” ujar Ernest R. Blatchley dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
“Padahal, sudah banyak peringatan di tempat di sekitar kolam untuk menjaga kebersihan kolam,” tambah profesor yang penelitiannya tentang bahaya berkemih di kolam renang pernah dipublikasikan di jurnal Enviromental Science & Technology itu.
Di sisi lain, seorang dosen Sekolah Ilmu Teknologi Poiteknik Ngee Ann, Singapura, Selvadurai Sathananthan, berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air yang udah dirancangnya lebih dari satu dekade.
Enggak cuma air liur dan air seni, alat ini juga mampu mengukur partikel padat lainnya, seperti kotoran, daun, perban, dan kecoak.
Selain itu, terlalu banyak kandungan amonia (senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas dan dapat merusak kesehatan) di kolam renang bisa menimbulkan masalah pernapasan dan iritasi mata, lho.
Nah, mulai sekarang harus patuhi peraturan untuk enggak kencing di kolam renang umum karena bisa membahayakan kesehatan banyak orang, ya! (Grid Health)
Baca Juga: Gusi Berdarah Saat Sikat Gigi Jadi Pertanda Kita Mengidap 9 Penyakit Ini. Termasuk Leukimia!
Artikel ini telah tayang pada Grid Health dengan judul: Menjijikan, Hasil Penelitian Menunjukan Fakta Air Kolam Renang Umum Mengandung 76 Liter alias 20 Galon Urin! Ini Biang keladi Iritasi Mata dan Infeksi Paru
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR