Cewekbanget.ID – Selingkuh merupakan salah satu hal terlarang dalam sebuah hubungan ya, girls.
Enggak ada yang mau jadi korban perselingkuhan pasangan, sebab saat diselingkuhi kita akan merasakan rasa sakit yang teramat dalam karena merasa enggak dihargai.
Lebih jauh, kepercayaan pasangan yang sudah menjadi korban selingkuh juga biasanya akan hilang.
Meski sudah menjadi korban pasangan yang selingkuh, beberapa dari kita tentu bingung apakah harus putus atau enggak.
Disisi lain kita merasakan sakitnya dikhianati namun dalam diri kita bukan enggak mungkin kita sayang dengan pasangan dan hubungan yang telah dibangun.
Untuk kita yang sedang merasakan hal ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih putus atau bertahan pada hubungan tersebut.
Berikut tips yang bisa menjadi pertimbangan harus putus atau bertahan saat diselingkuhi oleh pasangan:
Baca Juga: 7 Inspirasi Mini Dress Simpel ala Seleb Indonesia Buat Kondangan!
Pertimbangan Memilih Selingkuh
Sebelum memutuskan kelanjutan hubungan yang dijalani, ada baiknya kita cari tahu dulu atas dasar apa pasangan memilih untuk selingkuh.
Jangan sampai kita membuat keputusan berdasarkan kesimpulan sendiri yang berakhir dengan penyesalan.
Alasan pasangan perlu kita ketahui karena ada perselingkuhan yang terjadi hanya untuk mencari ‘teman’ dan enggak serius.
Hal ini akan berbeda kalau ternyata pasangan kita sudah lama berselingkuh. Ada baiknya untuk berpisah karena bukan enggak mungkin dia akan melakukan hal serupa di masa depan.
Bertanya pada Diri Sendiri
Alasan paling umum seseorang saat berselingkuh ialah karena merasa bosan.
Alangkah lebih baiknya sebelum putus dengannya, kita melakukan diskusi agar hubungan yang dijalani enggak membosankan.
Jika sama-sama menemukan jalan keluar terbaik, melanjutkan hubungan enggak ada salahnya.
Namun jika ternyata kita menemukan banyak hal janggal seperti alasan yang dilontarkan terlalu banyak, kita bisa putuskan hubungan setelahnya.
Bisakah Kita Menerimanya Lagi?
Setelah mendengar alasan dan melakukan diskusi tentang hubungan tersebut, saatnya kita bertanya pada diri sendiri.
Apakah kita siap untuk menerima pasangan kita kembali?
Enggak ada yang perlu dipaksa kalau kita enggak siap.
Bukan enggak mungkin jalan terbaik untuk hubungan kita adalah melepaskan dibanding harus terjebak dalam hubungan toxic.
Yang perlu diingat saat kita memilih untuk memulai kembali hubungan tersebut adalah jangan pernah mengungkit kesalahan ‘selingkuh’ pasangan.
Sebab hal bukan enggak mungkin hal tersebut justru jadi "jarum" dalam hubungan kita.
(Ravica)
(*)
Baca Juga: Menjauh Sebentar & 3 Cara Tenangkan Diri Setelah Berantem dengan Sahabat!
Penulis | : | None |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR