CewekBanget.id – Forever 21, ritel fashion yang terkenal ini menyatakan sudah bangkrut dan bahkan menutup banyak gerai di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, gerai Forever 21 sudah menunjukkan tanda-tanda kepergiannya.
Ternyata di balik kepopuleran Forever 21, ada kisah yang bisa menginspirasi kita semua sebagai anak muda yang pengin mempunyai bisnis sendiri lho.
Baca Juga: Forever 21 Bangkrut, Gerai di Indonesia Dipastikan Bakal Tutup Semua!
Seperti apa sih perjalanan Forever 21?
Dibangun oleh sepasang suami istri asal Korea Selatan
Ada sepasang suami istri bernama Chang Jin Sook dan Chang Do Won yang merupakan warga negara Korea Selatan.
Pada tahun 1981, tanpa berbekal uang, gelar sarjana, dan bahkan kemampuan berbasaha Inggris yang fasih, mereka nekat pindah ke Los Angeles.
Di sana Jin Sook bekerja sebagai penata rambut, sedangkan Do Won bekerja serabutan menjadi petugas kebersihan, memompa gas, hingga menyajikan kopi.
Muncul ide membuka gerai fashion
Sepasang suami istri ini enggak pernah pantang menyerah untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Saat wawancara dengan The Los Angeles Times pada tahun 2010, Do Won menjelaskan kalau orang-orang kaya memiliki bisnis garmen.
Akhirnya dengan bermodalkan simpanan senilai US$11.000, suami istri itu membuka toko pakaian di atas tanah seluas 900 kaki pada tahun 1984.
Do Won dan Jin Sook sepakat untuk memberi nama toko mereka Fashion 21.
Pasangan ini memanfaatkan barang obralan yang dibeli Borongan dari produsen dengan harga diskon.
Pada tahun pertama, toko mereka meraup nilai penjualan sebesar US$700.000.
Menuju kesuksesan
Pada awalnya, toko pertama di Los Angeles hanya populer di komunitas Korea Selatan-Amerika.
Namun untuk mewujudkan mimpinya, Do Won dan Jin Sook sepakat untuk membuka toko baru setiap enam bulan untuk memperluas bisnis.
Mereka mengincar pembeli yang ingin tampil trendi, segar, dan berjiwa muda.
Dan karena itulah pasangan suami istri ini mengubah nama toko mereka menjadi Forever 21.
Mulai membangun cabang
Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya Forever 21 membuka toko di luar California.
Enam tahun kemudian, Forever 21 hadir di Kanada dan menjadi toko pertama perusahaan di kelas internasional.
Menjadi pasangan terkaya
Prinsip yang diterapkan Do Won dan Jin Sook dalam Forever 21 adalah menjual pakaian trendi dengan harga yang murah.
Prinsip inilah yang membuat Forever 21 menjadi bisnis yang pertama kali melakukannya dan berkembang dengan sangat cepat.
Bahkan Forever 21 menjadi salah satu tenan terbesar di mal-mal Amerik dan tersebar di 480 lokasi di seluruh dunia.
Pada 2015, penjualan Forever 21 memuncak dan berhasil memperoleh nilai penjualan global sebesar US$4,4 miliar.
Karena kesuksesan ini, Do Won dan Jin Sook menjadi salah satu pasangan terkaya di Amerika Serikat.
Pada Maret 2015, kekayaan bersih dari pasangan suami istri mencapai sekitar US$5,9 miliar.
Enggak sampai di situ saja, pada tahun 2017, Forever 21 menjadi perusahaan yang bernilai US$8 miliar dan membuka 600 toko baru dalam tiga tahun berikutnya.
Momen bisnis mulai merosot
Ambisi Do Won dan Jin Sook untuk mengembangkan perusahaan ternyata berakibat buruk untuk perusahaan ini.
Seiring berjalannya waktu, gaya fashion Forever 21 dinilai menjadi kekurangan karakter dan mulai kehilangan peminatnya.
Di saat yang sama, industri fashion lain bermunculan dan menjadi pesaing, seperti H&M dan Zara.
Dibandingkan dengan pesaingnya, Forever 21 enggak lagi menjadi yang tercepat dan nomor 1.
Salah mengambil keputusan
Selain karena kemunculan pesaing, e-commerce juga menjadi salah satu faktor yang membuat Forever 21 enggak bisa bertahan.
Do Won dan Jin Sook berharap kondisi ini cepat berlalu, akhirnya mereka memutuskan untuk memperluas tokonya pada tahun 2016.
Enggak cuma memperluas, mereka juga menambahkan busana cowok, anak-anak dan bahkan barang rumah tangga.
Keputusan yang diambil Do Won dan Jin Sook ini ternyata membuat penjualan Forever 21 turun sebesar 20 persen sampai 25 persen pada tahun 2018.
Sebaliknya, H&M Group melaporkan kenaikan penjualan bersih sebesar 10 persen pada awal tahun 2019.
Menutup sejumlah gerai di seluruh dunia
Menurut survey pada Maret 2019, ada 60 persen anak-anak milenial yang membeli outfit mereka secara online.
Hal ini semakin berdampak bagi Forever 21 dan akhirnya pada tanggal 29 September 2019, Forever 21 mengumumkan kebangkrutannya.
Forever 21 menutup sebagian besar tokonya di Asia dan Eropa tetapi akan tetap beroperasi di Amerika Serikat, Meksiko, dan Amerika Latin.
Hinga saat ini, Forever 21 sudah menutup 178 toko di AS dan 350 toko di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Viral Karena Naik Becak, Intip 5 Potret Kesederhanaan Putri Keraton Yogyakarta, GKR Bendara
Forever 21 masih ada
Kebangkrutan yang dialami Forever 21 enggak berarti menjadi akhir dari perusahaan.
Pihak perusahaan mengambil keputusan menutup sejumlah gerai di seluruh dunia karena mereka masih ingin mempertahankan Forever 21.
Enggak cuma itu, perusahaan Forever 21 berharap dapat memperbaiki kekurangan mereka dan bisa hadir kembali di seluruh dunia.
Wah, perjuangan Do Won dan Ji Sook benar-benar menjadi pelajaran buat kita ya, girls!
Semangat terus ya untuk Forever 21!
(Beverly Valentina)
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR