CewekBanget.ID - Pelecehan seksual makin ramai dibicarakan saat ini.
Kalau selama ini kita hanya tahu pelecehan seksual hanya berkisar pada perlakuan enggak senonoh orang lain pada tubuh kita, kita salah besar, lho.
Nyatanya, pelecehan seksual juga termasuk ketika orang lain mengomentari bagian tubuh kita atau sekadar memanggil untuk menggoda, alias cat calling!
Baca Juga: 5 Penjelasan Tentang Pelecehan Seksual dan Perkosaan yang Wajib DIketahui!
Lalu, apa yang harusnya kita lakukan setelah mendapatkan pelecehan seksual?
Jangan takut, yuk lakukan 3 hal ini, girls!
Tulis pengalaman pelecehan seksual
Rasanya pasti kesel dan takut ketika kita mendapatkan pelecehan seksual, apalagi ketika kita baru sadar sekarang bahwa kejadian yang kita rasakan kemarin atau minggu lalu adalah bentuk pelecehan seksual.
Biar rasa kesel dan takut tersebut menghilang dan kita bisa kembali lega, kita bisa coba ceritakan lewat diari, lho.
Jelaskan sedetail-detailnya apa yang kita alami ketika orang lain melakukan pelecehan seksual, hingga bagaimana perasaan kita saat mengalaminya.
Kalau sehabis menuliskan pengalaman kita masih merasa kesel, itu normal dan perasaan ini bakalan menghilang dalam beberapa jam. Kalaupun enggak menghilang, kita bisa menuliskannya lagi berulang kali hingga rasa tersebut lama-lama menghilang kok.
Bagikan pengalaman kita ke orang lain
Gimana kalau menuliskan pengalaman pelecehan seksual di diari kurang bisa membuat kita lega? Coba ceritakan pengalaman kita ke orang lain, khususnya ke orang yang paling kita percaya.
Enggak harus ke orangtua atau saudara, kita bisa ceritakan ke sahabat kita, kok.
Dengan menceritakan ke orang lain, biasanya kita bakalan jadi jauh lebih lega, apalagi kalau orang yang kita ceritakan adalah orang yang sangat supportive.
Namun kita juga harus tahu kalau membagikan pengalaman ke orang lain juga berarti ada resiko yang harus kita tanggung, misalnya orang tersebut enggak terlalu mempedulikan cerita kita, merasa kalau kita cuma lebay, hingga mengolok-olok kita berlebihan!
Kalau orangnya begitu, lebih baik tinggalin aja dan cerita ke orang lain yang kita percaya lebih supportive sama hal yang menimpa kita.
Baca Juga: Curhat Cewek yang Jadi Saksi Pelecehan di Trans Jakarta. Ngadu ke Petugas Sampai Nangis!
Atur strategi untuk melindungi diri dari pelecehan seksual
Setelah kita lebih lega karena sudah melampiaskan rasa kesel dan berbagi cerita dengan orang lain, waktunya kita atur strategi untuk melindungi diri sendiri dari pelecehan seksual!
Caranya gimana ya?
Kalau orang yang melakukan pelecehan seksual adalah orang terdekat kita, kita bisa mulai dengan ngomong langsung ke dia, kok.
Misalnya, jelaskan kalau kita enggak nyaman ketika dipeluk, disentuh bagian tertentu, atau diomongin soal tubuh kita.
Kalau teman kita malah marah, kita juga berhak untuk marah balik dan mengingatkan dia kalau apa yang dia lakukan salah!
Enggak berani ngomong ke pelaku? Kita bisa laporkan ke orang yang punya kuasa, seperti guru BK (sekolah), satpam/hansip (mall atau tempat umum lainnya), hingga ketua RT (di lingkungan tempat tinggal kita) biar pelakunya bisa diproses oleh orang-orang tersebut.
Lalu gimana kalau kita kena pelecehan seksual di jalanan sepi tanpa orang? Kita bisa teriak menegur pelaku!
Kita juga bisa melakukan laporan ke lembaga resmi, seperti Komnas Perempuan atau UN Women Indonesia. Lembaga tersebut nantinya bakalan meneruskan laporan kita ke pemerintah setempat, supaya tempat tersebut lebih aman dari para pelaku pelecehan seksual!
(*)
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Korban Kekerasan Seksual Memilih Bungkam!
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR