Selama pemrosesan ini, sereal kehilangan sejumlah besar serat dan nutrisi lain yang membantu untuk tetap kenyang.
Belum lagi jumlah gula yang ditambahkan ke sereal untuk membuatnya terasa lebih enak dan lebih menarik bagi anak-anak.
Peningkatan asupan gula dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Sebagai alternatif, pilih oatmeal atau gandum utuh yang mengandung cukup serat untuk membuat kenyang dan energik.
7. Roti putih
Roti putih adalah produk lain yang terbuat dari biji-bijian olahan yang enggak memiliki nutrisi dan serat yang sehat.
Sementara serat berkontribusi pada berat badan yang sehat, tekanan darah yang baik, dan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, fakta bahwa roti putih tidak memilikinya mungkin menjadi alasan mengapa menghadapi semua masalah ini.
Roti gandum bisa menjadi alternatif yang baik.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi harian mengurangi risiko pengembangan penyakit yang disebutkan di atas.
8. Kedelai
Kedelai bisa jadi sama berbahayanya bagi kesehatan seperti halnya untuk ekologi.
Tanaman kedelai dikatakan sebagai tanaman pertanian paling merusak karena merampas tanah nutrisi dan membiarkannya hancur total.
Selain itu, sebagian besar kedelai dimodifikasi secara genetik, yang berarti kita hampir enggak mendapatkan nutrisi yang dijanjikan dari mereka.
Masalah lain dengan kedelai adalah konsentrasi isoflavon yang tinggi, atau estrogen tanaman, yang meningkatkan level mereka dalam tubuh dan mengganggu siklus menstruasi.
Untuk alasan yang sama, asupan kedelai biasanya dihubungkan dengan peningkatan aktivitas hormon tiroid, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang enggak terduga, berkeringat, dan pembengkakan leher. (*)
Baca Juga: Enggak Harus Kebaya, Ini 5 Model Tunik Mewah Buat Dipakai Hijabers Saat Kondangan. Elegan!
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul: Dikira Menyehatkan, Ternyata Kumpulan Makanan Ini Lebih Buruk Dibandingkan Rokok! Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR