CewekBanget.ID - Coba cek ada berapa celana dalam yang ada di lemari kita?
Coba diperiksa lagi, deh! Siapa tahu udah banyak jenis celana dalam yang seharusnya segera dibuang dari lemari!
Yuk ketahui jenis celana dalam yang harus segera dibuang dari lemari. Jangan dipakai lagi, ya!
Baca Juga: 5 Menu Makanan untuk Diet ala Seleb Korea. Ampuh Turunkan Berat Badan!
1. Celana dalam yang udah longgar
Celana dalam biasanya menjadi enggak fit setelah berat badan kita naik ataupun turun, bahkan mesin cuci pun bisa merubah bentuk celana dalam kita.
Duh, harus segera beli baru dan buang celana dalam yang udah kayak gini!
2. Celana dalam dengan noda menstruasi
Pasti semua pernah kan mengalami celana yang kotor karena noda dari menstruasi?
Mungkin ada beberapa celana yang masih meninggalkan noda setelah dicuci, dan jika ini terjadi di celana dalam kita, lebih baik segera dibuang.
Solusi lainnya, kita bisa memilih celana dalam berwarna hitam ketika sedang menstruasi.
Baca Juga: Urutan Zodiak yang Berhati Malaikat Hingga Paling Licik. Zodiakmu Urutan Berapa?
3. Celana dalam dengan motif tertentu
Pasti pernah ada saatnya kita menyukai celana dalam bermotif lucu seperti cherry, atau kartun favorit.
Namun semakin bertambahnya umur, kita menjadi malu untuk menggunakannya lagi.
Daripada cuma numpuk di lemari, lebih baik segera dibuang aja.
4. Celana dalam bolong
Biasanya kita tetap cuek pakai apalagi kalau ukuran bolong pada celana masih kecil.
Tapi seiring waktu, bolongan akan semakin besar dan membuat celana dalam udah enggak layak pakai.
Duh, malu banget kan kalau teman sampai tahu celana dalam kita bolong.
5. Celana dalam bukan bahan katun
Vagina kita juga butuh bernafas, jadi jika kita menggunakan undies berbahan satin, polyester, sutra dan lain-lain, ini cuma akan menyiksa vagina dan mengundang jamur.
Lebih baik gunakan bahan 100 persen katun agar vagina tetap terjaga dengan baik.
Jika tetap pengin menggunakan bahan lain, usahakan untuk enggak menggunakannya setiap saat, ya! (*)
Baca Juga: 4 Cara Mudah Buat Hilangkan Jerawat di Dahi. Harus Ditiru, Nih!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR