Walau orang di sekitar kita tampaknya baik-baik saja dan enggak takut masuk ke situasi normal baru, enggak perlu malu dengan reaksi atau kecemasan kita.
“Ingatlah, tak pernah ada orang yang membayangkan kita akan berada di pandemic seperi ini. Bahkan para pakar tidak menduga. Jadi, sangat normal untuk merasa cemas dan takut,” kata Shapiro.
Ia menyarankan agar kita bersosialisasi dalam zona nyaman, jangan merasa terpaksa melakukan sesuatu yang membuat kita risih dan jengah.
Untuk mengurangi rasa takut, berbagilah perasaan dengan sahabat atau orang terdekat kita.
Sayangi Diri Sendiri
Sayangilah diri sendiri dengan cara mengutamakan kesehatan fisik dan melakukan olahraga yang membuat kita senang.
Atau kita bisa berbicara dengan sahabat atau keluarga yang kita percaya.
“Kita memang tidak bisa menyiapkan diri untuk semua hal, tapi dengan membuat jiwa dan raga kita sehat, maka kita akan lebih siap menghadapi kesulitan di depan,” kata Anhalt.
Baca Juga: Cemas Berlebihan Bikin Kesehatan Tubuh Ngalamin 7 Efek Ini Lho!
Bantuan Profesional
Jika kita sudah mencoba semua tetapi tetap panik dan cemas menghadapi kehidupan sosial, enggak ada salahnya minta bantuan profesional, seperti psikolog, psikiater, atau konselor.
Jangan biarkan perasaan cemas merundungi kita sendirian.
Selain itu, tetap utamakan diri sendiri dan jangan paksakan untuk langsung bersosialisasi kalau belum siap ya, girls.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR