Kemudian kita bisa belajar menyadari napas (mindfulness breathing) sehingga perhatian kita enggak melulu ke hal-hal yang jadi sumber kecemasan.
Menyadari napas bukanlah mengendalikan atau mengatur napas, tetapi cukup menyadari momen saat ini.
Mungkin pikiran kita akan berkelana ke mana-mana saat melakukannya, tapi enggak apa-apa dan sadari saja pikiran itu, bersikaplah ramah dan menerima.
Kecemasan juga seringkali timbul karena kita kurang bisa beradaptasi, terlalu kaku dalam menghadapi perubahan.
Kita dapat belajar dari air, yang karakternya cair dan mengikuti aliran atau mencari celah supaya diri kita enggak terlalu kaku dan selalu berpikir kalau segala hal yang kita inginkan mesti terwujud sempurna.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR