Disamping itu, materi pembelajaran jarak jauh juga lebih sulit daripada materi pembelajaran tatap muka. Karena semua serba terbatas.
Ada pula kesenjangan antara desain kebijakan dan operasional penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh di level pendidikan dasar menengah.
Karenanya, untuk menjembatani kesenjangan tersebut dia menekankan perlunya memperkuat kreativitas guru agar pembelajaran jarak jauh lebih menarik dan memotivasi siswa mau belajar.
Namun, pandemi Covid-19 mampu menciptakan tantangan dan kebutuhan inovasi pembelajaran dengan teknologi.
Baca Juga: Suku Polahi di Pedalaman Gorontalo Masih Terapkan Pernikahan Sedarah. Simak Infonya!
Oleh sebab itu, kolaborasi antara sekolah dengan orang tua dalam pendidikan perlu diperkuat.
"Kebijakan pendidikan pembelajaran jarak jauh antara online dan offline jadi alternatif masa new normal.
Sementara itu, pembelajaran tatap muka dapat dimulai ketika lingkungan sekolah dinyatakan aman dan ada kesepakatan dengan para pemangku kepentingan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar UGM: Ini Kendala Utama Pembelajaran Daring di DIY."
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR