CewekBanget.ID - Jaringan internet sekarang ini sebenarnya sudah sangat mudah kita gunakan yaa, girls.
Di era modern, jaringan internet menjadi bagian dari kegiatan kita sehari-hari.
Namun faktanya, jaringan internet enggak bisa digunakan secara mudah dan nyaman oleh semua orang lho!
Baca Juga: Dari 1447 WNI, ada 1 Orang Indonesia Jadi Korban Ledakan di Beirut!
Karena ternyata jaringan internet justru jadi kendala utama untuk pembelajaran daring di Indonesia!
Yup, lagi menghadapi pandemi Covid-19 ini, memang pemerintah memberlakukan pembelajaran daring atau belajar dengan jarak jauh yang bisa dilakukan siswa di rumah tanpa harus datang ke sekolah.
Namun mirisnya, ternyata enggak semua siswa di Indonesia bisa mendapatkan akses mudah akan internet lho!
Dilansir dari laman kompas.com, hal ini diungkapkan oleh Pakar Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada ( UGM), Agustinus Subarsono, M.Si., M.A., Ph.D., melalui laman resmi UGM, Selasa (4/8/2020).
Tentu karena tidak semua pendidik siswa serta orang tua siap dalam pembelajaran daring seperti saat ini.
Ada persoalan disparitas teknologi antar rumah tangga, disparitas jaringan internet antar daerah, serta literasi teknologi guru dan orang tua yang bervariasi juga masih banyak ditemukan.
"Namun kendala yang paling banyak dihadapai dalam pembelajaran daring adalah jaringan internet," ujarnya.
Semua itu berdasarkan hasil riset awal yang dilakukan dalam mengkaji penyelenggaraan pendidikan menengah di DIY selama masa pandemi Covid-19.
Kajian dilakukan pada 1.304 responden. Meliputi guru, siswa, serta orang tua di tingkat SMP-SMA di 5 Kabupaten/Kota DIY.
Baca Juga: Menabung Lebih Menyenangkan, Gimana Caranya? Ikuti 4 Tips Berikut Ini!
Dari survei via google form sejak 25 Juni - 1 Juli 2020 didapatkan bahwa ketidaklancaran jaringan internet menjadi kendala utama dalam penyelenggaraan pendidikan menengah dimasa pandemi Covid-19.
Baik siswa, guru, maupun orang tua mengeluhkan ketidaklancaran jaringan internet jadi kendala utama dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.
"Lebih dari 50 persen responden mengeluhkan tentang jaringan ini terutama di wilayah Kulonprogo dan Gunungkidul," katanya.
Menurut dosen Manajemen Kebijakan Publik Fisipol UGM ini untuk mengatasi persoalan itu, maka pemerintah harus mengusahakan jaringan internet agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu saja, persoalan lainnya ialah mengenai keterbatasan biaya untuk mengakses internet.
Atau keterbatasan waktu orang tua dalam mendampingi anak saat mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Sementara persoalan keterbatasan keterampilan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi juga banyak dialami para guru.
Artinya, tidak semua guru familiar dengan teknologi yang digunakan saat pembelajaran daring.
"Semakin tua usia guru, maka hambatan dalam pemanfaatan teknologi semakin besar. Hambatan relatif lebih kecil dialami pada guru yang berusia di bawah 35 tahun," imbuhnya.
Daring, Siswa Merasa Sulit
Sementara itu survei yang dilakukan pada siswa ditemukan fakta bahwa hampir sebagian besar merasa kegiatan pembelajaran jarak jauh lebih sulit daripada kegiatan pembelajaran konvensional.
Disamping itu, materi pembelajaran jarak jauh juga lebih sulit daripada materi pembelajaran tatap muka. Karena semua serba terbatas.
Ada pula kesenjangan antara desain kebijakan dan operasional penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh di level pendidikan dasar menengah.
Karenanya, untuk menjembatani kesenjangan tersebut dia menekankan perlunya memperkuat kreativitas guru agar pembelajaran jarak jauh lebih menarik dan memotivasi siswa mau belajar.
Namun, pandemi Covid-19 mampu menciptakan tantangan dan kebutuhan inovasi pembelajaran dengan teknologi.
Baca Juga: Suku Polahi di Pedalaman Gorontalo Masih Terapkan Pernikahan Sedarah. Simak Infonya!
Oleh sebab itu, kolaborasi antara sekolah dengan orang tua dalam pendidikan perlu diperkuat.
"Kebijakan pendidikan pembelajaran jarak jauh antara online dan offline jadi alternatif masa new normal.
Sementara itu, pembelajaran tatap muka dapat dimulai ketika lingkungan sekolah dinyatakan aman dan ada kesepakatan dengan para pemangku kepentingan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar UGM: Ini Kendala Utama Pembelajaran Daring di DIY."
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR