Riset tentang Durasi Tidur
Dalam sebuah riset, peneliti mengungkapkan bahwa kurang tidur hanya 2 jam dari durasi normal saja bisa membuat kita sulit merasakan kebahagiaan yang utuh.
Riset tersebut telah diterbitkan dalam the Journal Sleep dan dilakukan oleh sekelompok psikolog dari Norwegia.
Kurang tidur memang telah terbukti dalam menyebabkan berbagai masalah kognitif dan emosional.
Dalam jangka waktu lama, kurang tidur juga bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental kita.
National Sleep Foundation AS juga merekomendasikan agar remaja tidur 8-10 jam setiap malam dan orang dewasa di bawah 65 tahun mendapat tidur dalam durasi 7-9 jam semalam.
Hasil Riset
Sayangnya, berbagai faktor telah membuat banyak orang mengalami kurang tidur.
Untuk mengetahui efek lain dari kurang tidur, peneliti memeriksa pola tidur dari 52 orang berusia 18-35 tahun dan riset dilakukan selama 11 hari.
Dalam riset tersebut, peserta diminta untuk tidur normal selama 7 hari.
Setelah itu, peneliti meminta mereka untuk tidur lebih lambat 2 jam dan bangun seperti biasanya selama 3 hari terakhir.
Setelah melakukan pengujian dan analisis data, peneliti pun membuktikan bahwa kurang tidur, meski hanya 2 jam, mengganggu kemampuan manusia untuk mengelola stres dan hal negatif pada kehidupan.
Hal ini bisa membuat kita kurang mampu merasakan emosi positif seperti kegembiraan, antusiasme, dan kepuasan dalam hidup.
Baca Juga: Bukan Cuma Kebiasaan untuk Anak Kecil, Nyatanya Minum Susu Sebelum Tidur Punya 5 Manfaat Baik
Padahal, kurangnya emosi positif bisa berdampak besar pada kesehatan mental, lho.
Peneliti juga menemukan bahwa kurang tidur membuat peserta enggak bisa memfokuskan pikiran sehingga menjadi lebih impulsif.
Temuan ini menjadi bukti bahwa tidur malam adalah hal vital untuk menjaga kondisi mental dan fisik kita.
Agar kita berfungsi optimal setiap harinya, pola tidur juga menjadi bagian penting yang harus kita perhatikan.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR