Gejala-gejala tersebut, khususnya mual dan perut kembung, juga sering dikatakan sebagai masuk angin.
Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk.
Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.
Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Tapi, apabila enggak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.
Baca Juga: Cegah Masuk Angin di Musim Hujan Ini dengan Konsumsi 5 Makanan Ini!
Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia dan sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.
DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.
Padahal, kalau enggak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR