Terakhir, sejak tahun 1989, Garnier telah berkomitmen untuk melarang metode pengujian pada hewan dan pada 2018, Garnier Indonesia HO telah berkontribusi pada zero waste to landfill, bekerja sama dengan Waste4Change.
Tahun ini, Garnier bekerja sama dengan Tokopedia dan Sirclo untuk menyediakan pengiriman
yang lebih ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan kemasan plastik untuk setiap transaksi di official store resmi di Tokopedia.
Baca Juga: Mulai Gaya Hidup Sustainable dari 7 Langkah Sederhana Ini, Yuk!
Gaya Hidup Berkelanjutan
Nah, tentunya menjaga lingkungan bukan cuma tugas pemerintah maupun pelaku bisnis dan produsen, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini dicontohkan oleh dua brand ambassador Garnier, Chelsea Islan dan Joe Taslim yang mengaku telah menerapkan gaya hidup sustainable khususnya selama pandemi ini.
Gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan menggunakan tas alih-alih plastik sekali pakai untuk membungkus baju setelah berolahraga di gym seperti Joe, atau dengan belajar memilah dan mendaur ulang sampah di rumah seperti Chelsea.
"Saya percaya akan pentingnya kontribusi individu serta kolaborasi dalam upaya keberlanjutan," kata Chelsea dalam konferensi pers Garnier Green Beauty.
"Sampah yang di laut itu berasal dari darat, jadi pengelolaan sampah di darat itu yang harus kita fokus," tambah Joe.
Baca Juga: Wajah Lebih Bening & Bersih Berkat 3 Skincare Essence Terbaik Ini!
Kolaborasi dengan eRecycle
Untuk mempermudah pengelolaan sampah plastik konsumen selama di rumah secara offline dan online, Garnier juga berkolaborasi dengan eRecycle.
“eRecycle adalah aplikasi seluler yang memungkinkan konsumen Garnier Indonesia untuk menyerahkan sampah plastik yang telah mereka pilah di rumah untuk ditimbang secara digital, akurat dan real-time agar nantinya dapat didaur ulang," jelas Dicky Wiratama, Co-Founder dan Business Head of eRecycle.
Melalui eRecycle yang aplikasinya bisa diunduh di ponsel, kita bisa lebih mudah memilah sampah bekas pakai sesuai kategori dan jenis plastik masing-masing, kemudian menimbangnya dengan cara scanning dan menyalurkannya ke pusat daur ulang pilihan, baik lewat online maupun lewat drop box di tempat yang telah disediakan.
"Ini akan memakan waktu dan kami memiliki banyak tantangan, tetapi Green Beauty tidak hanya akan mengubah Garnier, namun juga memimpin transformasi di industri kecantikan secara keseluruhan," tutup Manashi.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR