Pikiran-pikiran ini enggak diinginkan dan menyebabkan kegelisahan pada yang mengalaminya.
Sementara itu, perilaku kompulsif adalah perilaku repetitif atau aktivitas mental.
Sebagai contoh, salah satu concern paling populer dan umum bagi para penderita OCD adalah mencuci tangan secara kronis.
Beberapa dari mereka mungkin merasa harus mencuci tangan mereka berkali-kali agar menghindari sesuatu terjadi.
Baca Juga: 5 Fakta dan Kronologi Cedera TAG 'Golden Child' Menurut Penyataan Woollim Ent
Aktivitas mental bisa juga melibatkan menghitung dan mengulang beberapa kata atau frase tertentu secara internal.
Seseorang dengan OCD merasa terdorong untuk berperilaku seperti ini agar mampu mengurangi kegelisahan atau pikiran obsesif.
Meskipun secara global OCD didefinisikan sebagai bentuk dari anxiety disorder, namun Amerika Serikat enggak lagi mengklasifikasi OCD sebagai anxiety disorder, sehingga kini OCD punya kategorinya sendiri yang disebut ‘obsessive-compulsive and related disorders’.
Perbedaan Gangguan Kecemasan Umum dan OCD
Orang yang menderita OCD justru menemukan sifat kompulsif mereka sebagai cara untuk mengurangi kegelisahan yang disebabkan oleh pikiran obsesif, kendati perilaku mereka akan menjadi berlebihan atau malah enggak ada hubungannya sama sekali dengan pikiran yang mereka cemaskan.
Banyak orang dengan OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif tersebut sebenarnya enggak masuk akal, tapi mereka enggak bisa menghentikan aksi mereka dan merasa bahwa mereka harus melakukan ini untuk berjaga-jaga jika suatu peristiwa terjadi.
Lain halnya dengan penderita OCD, orang dengan pikiran gelisah enggak punya ciri khas untuk terikat pada perilaku yang sifatnya tampak jadi ritual, hanya demi menghadapi ketakutan mereka.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR