CewekBanget.ID - Masa pandemi COVID-19 membuat semua orang dianjurkan tetap berada di dalam rumah, kecuali jika ada keperluan penting di luar.
Hal ini menyebabkan terjadinya isolasi sosial jangka panjang, yang membuat kita terganggu secara mental maupun fisik.
Seperti apa isolasi sosial memengaruhi kondisi mental dan fisik kita?
Baca Juga: Gini Cara Menghindari Konten Toxic Media Sosial yang Harus Dilakukan!
Isolasi Sosial dan Gangguan Kesehatan
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, jadi pembatasan atau isolasi sosial yang berlangsung terlalu lama jelas bakal memengaruhi kondisi seseorang.
Semua sistem kita, termasuk sosial, psikologis dan biologis telah berkembang di sekitar kelompok sosial dan saling berinteraksi.
Isolasi sosial dalam banyak kasus akan membawa efek negatif yakni kesepian, kecemasan, dan terkadang depresi.
Sementara itu, sebuah penelitian menemukan, isolasi sosial berkaitan dengan depresi dan penurunan kognitif, yang mengakibatkan masalah jantung, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Kemudian, ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa rasa kesepian dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan stroke sebesar 30%.
Minimnya interaksi sosial akan menimbulkan tingkat stres yang lebih tinggi, kurang tidur, dan gaya hidup enggak sehat.
Semakin lama periode isolasi, semakin besar kemungkinan bagi individu untuk menunjukkan tanda-tanda kecemasan, kesepian, depresi, dan gangguan mental lainnya.
Jaga Kesehatan Mental Selama Isolasi Sosial
Salah satu studi tentang efek negatif dari isolasi adalah orang-orang enggak bisa langsung berkomunikasi dengan orang lain.
Tetapi enggak demikian halnya dengan pandemi COVID-19, ketika jutaan orang yang terisolasi secara fisik tetap dapat berhubungan melalui teknologi.
Berkomunikasi menggunakan teknologi dengan orang terdekat menjadi cara penting untuk melindungi kesehatan mental selama isolasi sosial.
Di samping itu, ada berbagai tips lain yang mungkin bisa kita coba untuk mengatasi dampak buruk isolasi sosial selama pandemi.
Olahraga
Yup, tentu kita tahu berbagai manfaat berolahraga meski di rumah saja.
Olahraga merupakan peredam stres yang baik karena dapat meningkatkan hormon endorfin dan kortisol yang membuat perasaan senang.
Bahkan, selama isolasi sosial kita masih bisa melakukan olahraga yang aman dengan berlari, latihan otot, atau olahraga lainnya di dalam rumah.
Baca Juga: Sayang Kalau Dilewatkan, Ini 4 Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Mental!
Meditasi
Sebuah studi tahun 2019 meneliti penggunaan aplikasi meditasi pada mahasiswa.
Hasilnya, bermeditasi selama 10 menit per hari mampu meredakan stres.
Semakin sering menggunakan aplikasi itu juga membuat mereka lebih tangguh, meskipun penelitian ini masih harus ditinjau lebih lanjut untuk mengukur apakah manfaatnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Terhubung dengan Alam
Berada di luar ruangan, terutama melihat sinar matahari dan ruang hijau dapat meningkatkan suasana hati.
Sebab, terhubung dengan alam memperlambat aktivitas di korteks prefrontal, area otak yang dikaitkan dengan kecemasan.
Jika kita enggak bisa keluar mendengarkan suara alam, seperti suara hujan atau kicauan burung, melihat gambarnya pun tetap bisa membantu.
Baca Juga: Memelihara Anjing Rupanya Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental!
Mulai Bersyukur
Secara keseluruhan, aktivitas ini dapat merangsang produksi neurotransmiter antara lain dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin, yang semuanya meningkatkan kesehatan mental.
Namun, kita juga perlu bersyukur dengan menghabiskan waktu bersama keluarga atau mencoba hobi baru yang dapat meningkatkan suasana hati.
Merenungkan apa yang bisa kita syukuri bisa menjadi alat berguna untuk dicoba.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR