CewekBanget.ID - Setiap manusia sesungguhnya sudah memiliki rasa empati.
Namun seiring beranjak dewasa, kita harus terus mengembangkan perasaan tersebut agar enggak memudar, sebab empati juga berpengaruh dalam pengambilan keputusan moral.
Ada enam kebiasaan yang bisa mulai kita terapkan untuk mengasah rasa empati nih, girls.
Baca Juga: 5 Tipe Orang yang Sebaiknya Kita Unfollow di Medsos Biar Hidup Tenang!
Membaca Novel Klasik
Ternyata, buku yang bagus enggak hanya memperkuat otak, tetapi juga dapat menginspirasi kita untuk bertindak lebih baik.
Studi menunjukkan korelasi antara membaca fiksi dan terlibat dalam perilaku pro-sosial.
Dalam studi tersebut, moderator meminta peserta membaca sebuah cerita pendek dan mengukur sejauh mana mereka merasa tenggelam dalam cerita tersebut.
Setelah membaca selesai, percobaan selanjutnya adalah menjatuhkan enam pena di depan para peserta.
Hasilnya menunjukkan, semakin banyak subjek diangkut ke dalam cerita yang dibaca, maka makin besar kemungkinan responden membantu mengambil pena.
Pergi ke Alam
Perasaan takjub saat mencapai puncak gunung dan menyadari betapa kecilnya diri kita akan memperkuat kecenderungan kita terhadap kebaikan.
Perasaan kagum ketika berada di alam atau melihat bumi dari luar angkasa dapat meningkatkan empati.
Baca Berita Secara Berbeda
Demi mengembangkan pandangan dunia yang lebih berempati, temukan artikel yang memberikan wawasan tentang bagaimana perasaan orang-orang yang terkena dampak sebuah peristiwa.
Para ahli menyarankan kita membaca cerita yang menampilkan profil orang, bukan profil yang menawarkan fakta dan statistik biasa.
Dengan menampilkan wajah manusia pada sebuah cerita atau peristiwa, kita akan merasa lebih terhubung dengan orang-orang yang terlibat.
Para peneliti mendukung klaim itu dengan studi yang menunjukkan orang-orang menyumbang lebih banyak ke badan amal yang berbagi cerita dan foto orang-orang yang mereka bantu.
Baca Juga: Baik Untuk Jantung dan 4 Manfaat Kesehatan Berbuat Baik Kepada Sesama!
Bicara dengan Satu Orang Asing
Semakin banyak jenis orang yang kita temui, semakin kita dapat berhubungan dengan sudut pandang orang lain.
Pasalnya, keingintahuan tentang orang asing adalah ciri utama orang-orang yang sangat berempati.
Kita juga disarankan untuk mengumpulkan keberanian berbicara dengan seenggaknya satu orang baru dalam seminggu.
Kita bisa melakukannya dengan menanyakan kabarnya, bagaimana cuaca hari itu, dan hal-hal sederhana lainnya.
Meditasi
Satu studi menemukan, setelah menyelesaikan kursus meditasi delapan minggu, peserta dapat memperoleh skor 4,6% lebih tinggi pada tes empati standar.
Banyak psikolog menguji keterampilan tersebut dengan kemampuan mengidentifikasi ekspresi wajah dalam foto.
Penelitian lain menunjukkan hasil yang serupa, yakni bahwa pusat empati di otak menyala selama meditasi, bahkan pada meditator pemula.
Cobalah kursus yang berfokus pada kasih sayang dan empati dan lihat manfaat meditasi yang telah terbukti.
Baca Juga: Jangan Ragu Lagi Kalau Mau Berbuat Baik. Ahli Bilang Bikin Sejahtera!
Gunakan Imajinasi
Pernah dengar pepatah lama, "Walking in each other's shoes," yang melambangkan sikap empati kita terhadap orang lain? Hal itu ternyata didukung oleh penjelasan ilmiah.
Penelitian telah menemukan bahwa sekadar membayangkan bagaimana perasaan orang lain dapat membantu kita bertindak dengan lebih empati.
Psikolog merekomendasikan agar kita membayangkan diri sebagai orang lain dalam situasi tertentu.
Sedikit perubahan dalam pemikiran dapat membuat perbedaan dunia dalam memutuskan cara bertindak selanjutnya.
(*)
Skincare Lokal Avoskin Membuka Avoskin Sanctuary dalam Perayaan 10 Tahun Komitmen Green and Clean Beauty
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR