Meditasi, olahraga teratur, dan banyak tidur juga dapat membantu kita menghilangkan stres dan meningkatkan sistem kekebalan.
Tumbuh Jerawat
Jika wajah tiba-tiba dipenuhi jerawat, stres dapat menjadi pemicunya.
Saat stres, tubuh memompa lebih banyak hormon seperti kortisol yang menyebabkan kelenjar kulit memproduksi lebih banyak minyak yang bisa terperangkap di dalam folikel rambut, bersama kotoran dan sel kulit mati yang menghasilkan jerawat.
Krim topikal yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat dapat membersihkan jerawat jika dioleskan secara teratur.
Jika pengin menggunakan cara alami, basuh wajah dengan teh hijau atau oleskan lidah buaya murni.
Sifat antibakteri pada teh hijau dan lidah buaya dapat membantu proses penyembuhan jerawat.
Baca Juga: Meringankan Stres & 7 Manfaat Lain Jahe yang Baik Untuk Perempuan
Susah Fokus
Stres juga bisa membuat kita sakit secara mental.
Terlalu banyak hormon stres kortisol menjadikan kita lebih sulit fokus atau konsentrasi, dan masalah memori serta kecemasan atau depresi.
Kita perlu bersantai sampai kita bisa kembali fokus, misalnya dengan berlatih untuk menutup mata dan menarik serta membuang napas perlahan.
Rambut Rontok
Kehilangan beberapa helai rambut adalah hal yang normal.
Namun stres dapat mengganggu siklus pergantian folikel rambut lama dengan yang baru.
Stres mendorong sejumlah besar folikel rambut ke dalam fase istirahat, dan beberapa bulan kemudian rambut itu rontok.
Selain itu, stres dapat membuat sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, yang mengakibatkan rambut rontok.
Dalam kondisi ini kita dituntut untuk sabar, sebab setelah tingkat stres kembali normal, rambut akan tumbuh kembali.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR