Kontrasepsi dan Pengobatan
Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan lebih ringan.
Hormon dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga meringankan dan mempersingkat menstruasi.
Perempuan yang menggunakan pil progestin saja dapat mengalami pendarahan, di antaranya menstruasi.
Ada pula obat-obatan lain yang memengaruhi periode menstruasi, misalnya obat pengencer darah, obat antipsikotik atau antidepresan, obat steroid, dan obat herbal seperti ginseng.
Baca Juga: Kenapa Minum Kopi Saat Menstruasi Bisa Bikin Kram Perut Makin Parah?
Faktor Gaya Hidup
Banyak gaya hidup yang dapat memengaruhi durasi menstruasi, termasuk perubahan pada rutinitas harian dan tingkat stres.
Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya memengaruhi siklus menstruasi.
Jika kita mengalami stres berat, kita mungkin mengalami menstruasi yang enggak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya, bahkan ada yang enggak mengalami menstruasi sama sekali.
Kemungkinan besar periode menstruasi akan kembali normal setelah tingkat stres turun.
Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan menstruasi enggak teratur.
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.
Kemudian olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi yang enggak teratur atau bahkan enggak ada sama sekali, dikarenakan jumlah energi yang dibakar enggak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.
Akibatnya tubuh enggak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja dan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi.
Hal ini dikarenakan hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR