"Salah satu alternatif untuk orang-orang yang tidak bisa masuk kriteria vaksin karena banyak dengan penyakit berat. Misalnya kanker, dengan dendritik dimungkinkan bisa vaksin," imbuhnya.
Karena metode sel dendritik autolog ini bersifat personal sehingga bersifat aman dan halal.
Sel dendritik autolog yang dimiliki setiap orang akan diambil, lalu dipaparkan dengan rekombinan antigen protein S dari SARS-COV-2
Proses pengambilan sel hingga menjadi vaksin membutuhkan waktu inkubasi sekitar satu minggu.
Kemudian sel dendritik yang telah mengenal antigen diinjeksikan kembali ke tubuh.
"Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2," pungkas Yetty.
Penelitian hingga produksi Vaksin Nusantara ini patut kita dukung, girls.
Apa lagi tujuan produksinya untuk mencakup masyarakat yang tidak masuk kriteria vaksinasi saat ini.
Semoga Vaksin Nusantara bisa segera diproduksi massal dan diberikan kepada masyarakat ya!
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR