CewekBanget.ID - Enggak asing rasanya, mendengar celetukan seperti, "Pasti pulangnya malam ya?" atau, "Makanya, cewek jangan pakai baju terbuka," di tengah perbincangan soal kekerasan dan pelecehan seksual.
Padahal kedua faktor tersebut, termasuk faktor-faktor lainnya, sama sekali bukan penyebab terjadinya kekerasan seksual.
Fyi, asumsi seperti itu dan anggapan bahwa korban 'memancing' pelaku sehingga ia menyerang korban, disebut juga sebagai victim blaming.
Yuk, ketahui apa itu victim blaming dan kenapa hal tersebut mesti dihentikan!
Baca Juga: Cerita Pengalaman di-Catcall, Cinta Laura: Stand Up for Yourself!
Victim Blaming
Dilansir dari artikel Harvard Law School (HALT) berjudul 'How to Avoid Victim Blaming', yang dimaksud dengan victim blaming adalah perilaku yang menunjukkan bahwa korban bertanggungjawab atas kekerasan yang dialaminya, alih-alih pelaku.
Victim blaming terjadi ketika orang-orang menduga kalau seseorang melakukan sesuatu untuk 'memancing' terjadinya kekerasan, entah dari tindakan, kata-kata, maupun pakaiannya.
Source | : | Harvard Law School HALT |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR