CewekBanget.ID - Eating disorder atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gangguan makan merupakan kondisi yang terkait dengan perilaku makan.
Biasanya efek yang diberikan adalah negatif untuk kesehatan tubuh hingga emosi dalam diri.
Nah, eating disorder ini juga termasuk dalam salah satu penyakit mental yang bisa memberi pengaruh sampai ke kesehatan tubuh.
Baca Juga: Eating Disorder Umumnya Dialami Korban Body Shaming, Kenapa?
Eating disorder ini bisa dialami oleh semua orang di rentang usia manapun dan cukup umum buat terjadi.
Tapi kasus pada remaja dan orang tua usia muda adalah yang paling sering ditemui, girls.
Kalau ternyata di sekitarmu ada teman yang menderita eating disorder dan sudah berani buat speak up, apa sih yang sebaiknya dilakukan? Yuk cari tahu!
Mengapresiasi keberaniannya buat speak up
Kembali pada orang-orang penderita penyakit mental enggak merasa bebas buat menceritakannya, jadi saat ia percaya buat membukanya, jangan dibuat sebagai bahan bercandaan.
Butuh keberanian buat seseorang akhirnya bisa terbuka, apresiasi dia dengan sepenuh hati.
Baca Juga: Infeksi Jamur dan 4 Faktor yang Jadi Penyebab Vagina Terasa Gatal!
Seolah merasakan perasaan nyaman saat mendapat dukungan
Enggak semua orang dengan penyakit mental mau membuka percakapan dengan orang lain tentang apa yang dirasakannya.
Yakinkan dia kalau ia bisa mengatakan apapun yang dirasakan dan kamu bisa menjadi pendengara yang baik untuknya.
Tunjukkan kalau kamu memiliki empati pada ceritanya dan berikan dukungan non verbal, seperti buat selalu melihat ke arah matanya saat ia bercerita atau memegang erat tangannya ketika ia sedang berbicara.
Selalu memikirkan tentang dua sisi lain sebelum berbicara, misal tentang body shaming
Kita enggak pernah tahu apa yang dihadapi dan dirasakan oleh orang yang menderita eating disorder.
Ada yang dikomentari karena badannya terlalu berisi, padahal ia udah berusaha keras untuk menurunkan berat badannya atau ada yang dibilang memiliki badan yang kurus padahal menurutnya ia sedang berjuang buat menaikkan berat badan.
Kalau lama enggak bertemu, ada topik lain selain membicarakan tentang penampilan fisik gemuk atau kurus, katakan kalau ia terlihat lebih sehat atau tentang kabar studinya dan lainnya.
Selalu ingat kalau ia hanya pengin didengar, bukan dibantah dengan keras
Dia juga bercerita kepadamu karena ia percaya kamu bisa mendengarkannya dengan baik.
Berikan ia kesempatan buat menceritakan semuanya sampai ia merasa lega dan enggak ada lagi yang mengganggunya.
Tahan dirimu buat enggak memberikan respon yang bikin ia enggak nyaman bahkan sampai berargumentasi.
Ingat ya, girls dia enggak datang kepadamu buat mendengarkan pendapatmu yang bisa saja membuatnya merasa disudutkan. Kamu hanya perlu mendengarkannya dan memberi pendapat tanpa menentangnya terlalu keras.
Baca Juga: Aurel Tegaskan Punya Hubungan Baik dengan Mimi KD dan Minta Netizen Berhenti Menyudutkannya
Apresiasi perjuangannya termasuk saat meminta bantuan profesional
Kamu harus hati-hati dalam menyampaikannya karena mungkin ia menerimanya tapi bisa jadi justru menyinggung perasaannya.
Yakinkan kalau meminta bantuan profesional bukan sesuatu yang memalukan di tengah stigma penyakit mental di kalangan awam.
Dengan mendapat bantuan profesional, perawatan yang tepat bisa didapatkan dan selalu mendapat bimbingan yang sesuai.
(*)
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR