Beberapa orang juga kerap menggunakan tampon atau menstrual cup dengan tambahan pembalut untuk mengantisipasi darah menstruasi bocor saat beraktivitas.
Tapi pembalut kadang menyulitkan karena enggak cocok untuk beberapa jenis aktivitas fisik.
Selain itu, belakangan ini masalah limbah bekas pembalut pun menjadi perhatian para aktivis lingkungan, karena penggunaan pembalut yang harus diganti setiap beberapa jam sekali dinilai enggak ramah lingkungan.
Karenanya, muncullah inovasi seperti pembalut kain yang dapat digunakan lagi setelah dicuci.
Tampon
Fyi, dilansir dari Healthy Women, benda yang satu ini sudah ada sejak tahun 1930-an lho!
Dibandingkan dengan pembalut, orang-orang cenderung memilih untuk menggunakan tampon karena mereka dapat lebih bebas secara fisik selama menstruasi.
Sama seperti pembalut, tampon juga tersedia dalam berbagai ukuran dan tingkat penyerapan.
Kita dianjurkan untuk mengganti tampon setiap 4-8 jam sekali, tergantung kapasitas penyerapannya.
Baca Juga: Sebelum Ada Pembalut, Ternyata Dulu Cewek Pakai Ini Saat Menstruasi!
Tapi penggunaan tampon yang harus dimasukkan ke vagina mungkin bikin kita agak ngeri, nih.
Sebetulnya memasukkan tampon ke dalam vagina aman-aman saja selama dilakukan dengan cara yang tepat kok, tapi kita harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya toxic shock syndrome (TSS).
TSS adalah gangguan langka akibat penumpukan bakteri yang menyebabkan infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus.
Baca Juga: Ini 5 Hal yang Harus Kita Perhatikan Sebelum Memakai Menstrual Cup!
Source | : | Medical News Today,Healthy Women |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR