Bahaya tidur setelah sahur: Memicu asam lambung naik
Dilansir dari Kompas.com, asam lambung dari perut rentan naik ke kerongkongan saat seseorang langsung tidur setelah makan.
Makanan yang enggak tercerna dengan baik akan membuat lambung secara otomatis meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat proses pencernaan tersebut.
Hal itu bisa menyebabkan seseorang merasa mulas, dada atau perut bagian atas nyeri, mual, sampai sakit tenggorokan.
Keadaan seperti ini (naiknya asam lambung) berpotensi membuat kita mengalami gastroesophageal reflux disease (Gerd).
Selain itu, Gerd berpotensi muncul bukan hanya karena tidur setelah sahur saja, tapi juga karena makanan yang kita konsumsi.
Sebaiknya hindari kopi, makanan berlemak, makanan pedas, makanan yang digoreng, dan tentunya minuman bersoda ketika sahur.
Baca Juga: Gara-gara Ikatan Cinta, Amanda Manopo Sempat Alami 3 Hal Menyeramkan Ini!
Bahaya tidur setelah sahur: Gangguan pencernaan
Penting untuk konsumsi makanan kaya serat, protein, vitamin, dan cukup asupan air saat sahur.
Selain itu, kita juga perlu menahan diri untuk enggak langsung tidur setelah sahur. Yup! langsung tidur setelah sahur erat kaitannya dengan gangguan pencernaan dan maag.
Keadaan di mana perut yang penuh karena kenyang, lalu dibiarkan untuk tidur, akan membuat perut dipenuhi gas yang membuat kita enggak nyaman.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Annisa Maloveny, seperti dilansir dari Kompas.com juga menjelaskan bahwa ketika tidur produksi saliva atau air liur akan berkurang.
Padahal, saliva akan membantu makanan turun ke bawah ke kerongkongan, menurunkan asam, memperbaiki motilitas, hingga memperlancar pencernaan.
Baca Juga: Intip Gaya Kasual Anak Cindy Fatikasari, Tengku Syaira Pakai Tas Louis Vuitton Seharga Belasan Juta!
"Kalau habis makan kita langsung tidur, maka pencernaan tidak akan sempurna." ungkap Annisa dalam webinar yang diselenggarakan RS Eka Hospital Cibubur tahun 2020 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Alhasil, karena gangguan pencernaan ini kita pun sangat mungkin mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar.
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR