CewekBanget.ID - Youtuber gaming Jessica Jane menjadi sorotan publik hingga masuk trending topik twitter Indonesia dengan 10ribu lebih cuitan.
Meningggalkan jejak digital di Facebook, Jessica Jane menjadi bahan bercandaan netizen hingga muncul banyak sekali memes tentang tulisan-tulisan facebooknya.
Perkataan kasar yang Jessica Jane tulis pada umur 9 tahun ini, diperuntukan untuk semua orang termasuk juga kakak kandungnya, Jess No Limit.
Baca Juga: Viral Unggahan Lama Medsos Nadya Arifta, Ini Bahaya Jejak Digital!
Mengaku belum mempunyai hati nurani, Jessica meminta maaf karena enggak sadar pernah berlaku sekasar itu.
Yuk lihat apa aja sih jejak digital yang ditinggalkan Jessica Jane di Facebook dan bikin heboh Twitter ini.
PLZ JNGN D TIRU WAKTU ITU UMUR 9 TAHUN HATI NURANINYA BELUM BEKERJA https://t.co/Q2CA9nmIuu
— Jessica Jane (@grcjessicajane) April 19, 2021
Jejak digital Jessica Jane di Facebook diungkap oleh akun Twitter @txtdrkaumbengek.
Akun Twitter itu menuliskan caption "Adeknya jess no limit bangor juga ya" untuk menandakan kebrutalan kata-kata Jessica Jane.
Kumpulan tangkapan layar inilah yang menjadi sorotan dan dianggap netizen lucu.
Keluguan masa kecil Jessica bahkan sampai dijadikan bahan tertawaan oleh para Youtuber lainnya, salah satunya adalah Leonardo Edwin.
Pasalnya Jessica memang sudah terkenal savage sejak lama.
Sebelum berhasil menggeparkan media sosial Twitter, Jessica sudah merajai FYP Tiktok.
Perkataan Jessica Jane dalam Youtube Jess No Limit yang bilang "Pertanyaannya, lu mampu ga bos?" juga mendapatkan respon yang serupa.
Baca Juga: Popularitas Tanpa Batas, Jungkook BTS Pecahkan Rekor Twitter
Creator Tiktok juga banyak yang membuat video memakai suara Jessica tersebut untuk menyindir berbagai macam hal.
Enggak tahu jejak digital yang ia tinggalkan akan menjadi sorotan, Jessica meminta maaf karena ucapannya terlalu kasar.
Walaupun begitu, Jessica Jane dibela netizen yang berkata semua orang memiliki masa lalunya masing-masing.
Jessica memastikan dirinya versi masa kecil enggak akan kembali lagi.
(*)
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR