Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyebabkan mulut kering dengan mempengaruhi produksi air liur.
Tanpa aliran air liur yang cukup, bakteri yang enggak diinginkan dapat meningkatkan pelepasan gas sulfur yang dapat membuat bau napas jadi lebih buruk.
2. Asam lambung kronis
Menderita refluks asam lambung kronis udah cukup buruk. Bagi mereka yang mengidap penyakit tersebut, menjaga mulut tetap bersih adalah hal yang penting banget!
Sebuah ulasan dari beberapa studi mengenai penderita GERD (Gastroesophogeal Reflux Disease) menemukan bahwa halitosis sering kali mengganggu pasien GERD.
Naiknya asam dan bahan-bahan lain yang sebagian telah dicerna ke dalam esofagus dan rongga mulut dapat menimbulkan masalah bau mulut dan menyulitkan untuk menjaga kebersihan rongga mulut.
Baca Juga: 5 Ide Model Dress Hjab Buat Lebaran ala Fatin Shidqia. Manis Banget!
3. Gagal ginjal
Telah ditemukan bahwa bau mulut bisa mengenali kemungkinan gagal ginjal.
Peneliti berspekulasi bahwa ini mungkin terjadi karena perubahan metabolisme yang dapat menyebabkan mulut kering, kurangnya air liur, dan menurunnya indra pengecap.
Seluruh kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap halitosis karena air liur gagal untuk membersihkan mulut.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR