Selain hasil bumi, gudang ini juga pernah digunakan untuk menampung berbagai barang dagangan utama VOC di Nusantara, antara lain rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.
Ketika Jepang mengambilalih penjajahan di Indonesia, gedung ini digunakan untuk menyimpan barang logistik tentara Jepang, lalu setelah kemerdekaan Indonesia gudang ini digunakan oleh PLN dan PLT.
Baru pada 7 Juli 1977 bangunan ini diresmikan sebagai Museum Bahari yang menampilkan berbagai koleksi menarik terkait kemaritiman Indonesia, seperti beragam jenis perahu tradisional hingga kapal VOC, data biota laut dan sebaran jenis ikan di perairan Indonesia, dan sebagainya.
Museum Taman Prasasti
Kalau pengin mengunjungi tempat wisata bersejarah di Jakarta yang enggak biasa, mungkin kita bisa mampir ke Museum Taman Prasasti, nih.
Museum yang terletak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat ini dulunya merupakan pemakaman umum Kebon Jahe Kober yang dibangun pada 1795 untuk menggantikan pemakaman lain di samping gereja Hollandsche Kerk (kini Museum Wayang).
Pada 1974-1975, pemakaman Kebon Jahe Kober pun ditutup dan direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kemudian pada 9 Juli 1977, kawasan tersebut dialihfungsikan menjadi museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sejak zaman Belanda.
Dilansir dari mitramuseumjakarta.org, seluruh jenazah yang ada di sana telah dipindahkan dan diserahkan kepada keluarga atau ahli waris, jadi nuansanya enggak bakal terlalu seram kok!
(*)
Source | : | Sejarah Lengkap,Yayasan Mitra Museum Jakarta |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR