Bahasa tubuh terkadang dapat berbicara banyak.
Saat pacar mulai memutar mata dan memalingkan muka hingga melipat tangan atau berjalan menjauh selama percakapan, bahasa tubuh yang negatif dapat menandakan rasa enggak hormat, kemarahan, dan penolakan.
Ini adalah cara pasif-agresif untuk mengendalikan percakapan dengan cara yang sangat negatif.
Komunikasi yang sehat cenderung fokus pada pembicara, melakukan kontak mata yang baik, dan saling berhadapan.
Baca Juga: Dikira Pacaran, Padahal Jang Ki Yong dan Son Yeon Jae Enggak Saling Kenal
Melakuakn taktik marah, pasif-agresif, atau pasif
Dalam komunikais yang sehat saat marah kita enggak perlu melakukan atau menerima perlakuan agresif-pasif, atau perilaku pasif.
Masalah komunikasi muncul karena kita sering membiasakan pasig-agresif terjadi dan melakukan sarkasme untuk menyampaikan yang enggak disukai.
Saat sedang marah, sebaiknya katakan ini:
"Saya merasa sangat marah saat kamu mengabaikan pendapat saya. Saya perlu istirahat sekarang untuk menenangkan diri san saya akan kembali lagi setelah merasa lebih tenang."
Menginterupsi
Menginterupsi menandakan bahwa pesan orang lain enggak penting atau salah.
Pola interupsi bisa membuat orang menjadi frustrasi dan akhirnya kebencian muncul.
Lebih baik mendengarkan secara baik dan seksama tanpa menyela pembicaraan orang.
Jika nanti menemukan sesuatu yang enggak kita mengerti tau ada yang pengin kita sangkal, kita bisa melakukannya setelah pacar kita sudah selesai menyampaikan pendapatnya.
Baca Juga: Lee Seung Gi Sudah Pacaran dengan Lee Da In, Sejak Setahun Lalu!
Sampai sini, apakah hubungan kamu termasuk ke dalam hubungan yang punya masalah komunikasi, girls?
(*)
Source | : | mindbodygreen.com |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR