Varian Delta - varian India/B1617.2
Varian Delta pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober di India yang menyebabkan gelombang kedua kasus COVID-19 terjadi di India.
Virus varian Delta termasuk mutasi yang membuat virus Covid-19 ini lebih mudah menular.
Sayangnya, virus ini bisa membuat pertahanan, sehingga menghindari respons imun tubuh.
Inggris baru-baru ini mengatakan diperkirakan varian Delta ini 40% lebih mudah menular daripada varian Alpha.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Orang yang Sudah Vaksin Beda dengan yang Belum!
Yang berarti, ini akan lebih mudah menular daripada jenis aslinya.
Penelitian dari Inggris menyatakan virus varian Delta baru-baru ini menjadi dominan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, menemukan bahwa orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Pfizer-BioNTech cenderung memiliki tingkat antibodi penetralisir lebih rendah lima kali lipat.
Menurut Public Health England (PHE), tiga minggu setelah dosis pertama vaksin Pfizer atau AstraZeneca-Oxford, kedua vaksin itu bisa sekitar 33% efektif melawan penyakit simtomatik, dibandingkan melawan virus varian Alpha.
Grid.ID menuliskan kalau gejala varian Delta biasanya adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, batuk, sesak napas, kelelahan dan kehilangan indera perasa atau penciuman.
Selain itu, dalam waktu 3-4 hari setelah terinfeksi varian Delta, keadaan pasien juga bisa makin memburuk!
Source | : | Grid.ID,thenationalnews.com |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR