Beta - varian Afrika Selatan/B1351
Virus varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal Oktober, tapi enggak diumumkan secara publik sampai Desember.
Virus varian ini membawa mutasi yang disebut E484K, yang membantu virus menghindari sistem kekebalan seseorang.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Pakai Masker yang Benar Supaya Terlindungi!
Dan vaksin enggak bisa bekerja dengan baik untuk melawan virus varian ini.
Khususnya vaksin AstraZeneca, yang hanya menawarkan 10% perlindungan terhadap penyakit ringan hingga sedang yang disebabkan oleh virus varian ini.
Penelitian di Qatar menemukan orang yang menerima vaksin Pfizer 75% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan Covid-19 varian Beta.
Sayangnya, belum diketahui pasti apa gejala umum pasien yang menderita Covid-19 varian Beta ini.
Namun, varian Beta lebih mudah menyerang orang muda, girls!
(*)
Source | : | Grid.ID,thenationalnews.com |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR