CewekBanget.ID - Kasus COVID-19 di berbagai daerah di Indonesia saat ini memang sedang melonjak ya, girls.
Tingginya kasus COVID-19 pun membuat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah daerah menunda pelaksaan sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Bukan tanpa alasan, permintaan dari FSGI untuk menunda sekolah tatap muka karena kasus COVID-19 pada anak saat ini mencapai 12,5 persen, lho!
Baca Juga: Trik Makeup Baru dari TikTok: Bikin Ombre Lips Pakai Tisu! Gimana Tuh?
"Positivity rate di sejumlah daerah di atas 5 persen, bahkan ada yang mencapai 17 persen. Kondisi ini sangat tidak aman untuk buka sekolah tatap muka," jelas Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021), yang dilansir dari Kompas.com.
Uji coba juga sebaiknya dihentikan
Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah untuk menghentikan uji coba sekolah tatap muka, di daerah yang memiliki positivity rate di atas 5 persen.
"Penghentian harus segera dilakukan agar jumlah anak, guru dan tenaga pendidik yang berpotensi terinfeksi covid-19 dapat ditekan," ujarnya.
Baca Juga: Tidur Tengkurap dan 3 Kebiasaan Lain Saat Tidur Ini Berpengaruh Buruk Buat Kesehatan Kulit
Usul sekolah tatap muka pada Juli 2021 ditunda, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga berikan 3 rekomendasi ini, girls!
Terkait sekolah tatap muka, selain harus memiliki positivity rate di bawah 5 persen, Wasekjen FSGI Mansur juga mengusulkan bahwa data faktual terkait kesiapan sekolah harus tersedia dengan benar, seperti data zonasi sekolah dan kondisi geografis lingkungan sekolah.
Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Tes COVID-19 Saat Merasa Terpapar Virus Corona
Untuk kita ketahui, berdasarkan hal tersebut, FSGI memberikan rekomendasi bagi pemerintah terkait sekolah tatap muka, yaitu:
- Menuntaskan program vaksinasi guru dan dosen
Pertama, FSGI mendorong Pemerintah menuntaskan program vaksinasi bagi seluruh guru dan dosen.
Sebab, ternyata masih banyak guru dan tenaga pendidik yang belum mendapatkan vaksinasi.
- Sosialisasi manfaat vaksin kepada tenaga pendidik
Kedua, mendorong Dinas Kesehatan Daerah dengan Dinas Pendidikan untuk bekerjasama menyosialisasikan manfaat vaksin di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya bagi mereka yang menolak di vaksin.
- Mendorong satgas COVID-19 bertindak tegas
Ketiga, mendorong Satgas Covid-19 Daerah bertindak tegas untuk menghentikan sekolah tatp muka, termasuk uji coba sekolah tatap muka di daerahnya ketika positivity rate diatas 5 persen.
Namun, untuk daerah yang positivity rate-nya di bawah 5 persen, sekolah tatap muka bisa diadakan tapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Ini 6 Perubahan Fisik pada Perempuan dalam Masa Pubertas!
Kita tunggu juga kebijakan pemerintah pusat terkait sekolah tatap muka ya, girls.
Mengingat kasus COVID-19 yang terus mengalami peningkatan, sebaiknya kita mengurangi mobilitas dan lebih banyak berkegiatan di rumah.
Stay safe, girls!
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR