CewekBanget.ID - Girls, virus corona masih terus bermutasi memunculkan varian-varian baru.
Di antara varian-varian tersebut ada yang menjadi perhatian dari WHO karena penyebaran yang cepat hingga bahaya yang ditimbulkan.
Seperti varian Delta yang pertama kali ditemukan di India disebut sebagai varian yang mampu menyebarkan virus corona dengan lebih cepat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membantu Teman yang Depresi? Lakukan 5 Hal Ini!
Sekarang, setelah dikenal varian Kappa, juga muncul varian Lambda.
Yuk biar lebih tahu tentang varian lambda, intip beberapa faktanya!
Varian yang pertama kali ditemukan di Peru
Melansir dari Kompas.com, varian Lambda pertama kali teridentifikasi di Peru pada Agustus 2020.
Nama resmi dari varian lambda ini adalah C.37 dan hingga pada akhir Juni lalu telah terdeteksi di 29 negara dimana varian Lambda menyebar di 7 negara di Amerika Latin.
Baca Juga: Fresh dengan Rambut Baru, Intip 5 Gaya Asila Maisa dari Kasual Hingga Formal!
Varian Lambda sebagai VoI
WHO mengklasifikasikan menjadi Variant of Concern (VoC) dan Variant of Interest (VoI).
Nah, varian Lambda tergabung di Variant of Interest atau VoI yang berarti meski mendapat perhatian namun belum dianggap sebagai varian yang mengkhawatirkan.
Gejala varian Lambda
Melansir dari Business Today, gejala dari varian Lambda ini enggak jauh berbeda dari gejala yang ditimbulkan oleh varian virus Corona lainnya.
Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti demam dan anosmia.
Bahaya varian Lambda
WHO masih melakukan penelitian apakah varian Lambda bisa memunculkan efek yang lebih membahayakan.
Termasuk dengan detail penularannya apakah lebih cepat atau enggak.
Virologi WHO Jairo Mendez-Rico mengatakan mereka masih melakukan pengujian data untuk membandingkan varian ini dengan Gamma atau Delta.
Baca Juga: 5 Pesan dari Lirik Permission to Dance BTS, Lagu Ceria yang Penuh Semangat Hadapi Pandemi!
Efektivitas vaksin COVID-19
Ia juga menambahkan kalau vaksin yang udah disetujui oleh WHO masih mampu melawan varian Lambda.
Karena itu vaksinasi kepada semua orang untuk segera merata tetap harus digalakkan.
Stay safe, girls!
(*)
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR